Waspadai Kenaikan Agresif Bunga AS, BI Pertimbangkan Kerek Bunga Acuan

Rizky Alika
18 Juni 2018, 15:54
Bank Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo kembali menegaskan sikap bank sentral yang antisipatif terhadap potensi kenaikan agresif bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate. Ia pun menyatakan, pihaknya kembali membuka peluang kenaikan bunga acuan BI 7 Days Repo Rate pada Juni 2018 ini.

"Dalam Rapat Dewan Gubernur mendatang (27-28 Juni), kami bicarakan langkah preemptive. Itu termasuk kemungkinan kenaikan suku bunga untuk melakukan kebijakan preemptive, front loading, dan ahead of the curve," kata Perry saat menggelar Open House di rumahnya, Jakarta, Jumat pekan lalu (15/6).

Ia berjanji akan mengambil langkah cepat untuk memitigasi risiko sebelum adanya kenaikan lebih lanjut Fed Fund Rate. Tujuannya, untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. 

(Baca juga: Optimistis Tatap Ekonomi AS, The Fed Kerek Bunga Acuan Jadi 2%)

Kenaikan teranyar Fed Fund Rate terjadi pekan lalu, yaitu sebesar 0,25% ke level 1,75-2%. Kenaikan tersebut sebetulnya sudah diantisipasi BI melalui kenaikan BI 7 Days Repo Rate total 0,5% pada Mei, melalui RDG bulanan rutin dan tambahan. Namun, ada kemungkinan kenaikan Fed Fund Rate sebanyak dua kali lagi tahun ini yang perlu diantisipasi BI.

Perry optimistis kenaikan BI 7 Days Repo Rate tidak serta merta berdampak pada perlambatan laju ekonomi. Apalagi, ada kebijakan-kebijakan lain yang disiapkan BI dan pemerintah untuk tetap menjaga laju ekonomi. "Sering dikatakan kalau suku bunga naik, pertumbuhan ekonomi turun. Tidak begitu," ucapnya.

Salah satu upaya yang tengah disiapkan BI yakni pelonggaran kebijakan makro prudensial, khususnya terkait kebijakan uang muka atau rasio Loan to Value (LTV) kredit perumahan. Tujuannya, untuk mendorong bisnis di sektor tersebut.

Selain itu, BI juga mendorong pendalaman pasar keuangan untuk pembiayaan infrastruktur, pengembangan sistem pembayaran untuk mendukung ekonomi digital, dan pengembangan ekonomi keuangan syariah.

(Baca juga: BI Diminta Tak Buru-buru Merespons Risiko Kenaikan Agresif Bunga AS)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...