BI Isyaratkan Kenaikan Bunga Acuan dan Penurunan Uang Muka KPR

Desy Setyowati
19 Juni 2018, 15:09
Perry Warjiyo
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Bank Indonesia (BI) kembali mengisyaratkan kenaikan suku bunga acuan (BI 7 Days Repo Rate) untuk mengantisipasi berlanjutnya kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS),  The Fed. Untuk meredam dampak besar kenaikan bunga acuan BI tersebut, bank sentral berencana merelaksasi Loan to Value (LTV) yang akan berdampak pada besaran uang muka kredit perumahan.

Kebijakan itu bakal ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), pada 27-28 Juni 2018 mendatang. "Kebijakan lanjutan tersebut bisa berupa kenaikan suku bunga yang disertai dengan relaksasi kebijakan LTV untuk mendorong sektor perumahan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip dari keterangan pers, Selasa (19/6).

Advertisement

Kedua kebijakan itu, kata dia, merupakan upaya jangka pendek BI guna memperkuat stabilitas ekonomi, khususnya nilai tukar rupiah. Karenanya, ia membuka peluang kenaikan suku bunga acuan agar pasar aset keuangan tetap kuat dan menarik bagi investor, termasuk asing.

(Baca juga: Optimistis Tatap Ekonomi AS, The Fed Kerek Bunga Acuan Jadi 2%)

Perry menyampaikan, instansinya siap menempuh kebijakan lanjutan yang pre-emptive, front loading, dan ahead the curve guna menghadapi perkembangan baru arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve atau The Fed dan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB).

Sebelumnya, The Fed menaikkan suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate) sebesar 0,25% menjadi 1,75-2% pada pekan lalu. Selain itu, AS juga berpeluang mengerek Fed Fund Rate sebanyak dua kali lagi sepanjang tahun ini.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement