Pemerintah Hati-hati Sikapi Perang Dagang AS-Tiongkok

Dimas Jarot Bayu
22 Juni 2018, 16:17
Pelabuhan Ekspor
Katadata
Puluhan kontainer barang di pelabuhan ekspor.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku akan berhati-hati dalam menyikapi situasi perang dagang yang tengah dilakukan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok dan sejumlah negara yang  kian  memanas

"Kami ikuti terus prosesnya karena kebijakan itu bisa berubah setiap saat," kata Enggar di kantornya, Jakarta, Jumat (22/6).

Kendati demikian, Enggar mengatakan Indonesia tak akan diam menyikapi perang dagang AS dengan sejumlah negara. Menurutnya, Indonesia bakal melihat masalah ini  sebagai peluang agar dapat menghasilkan pengalihan perdagangan (trade diversion).

Dengan begitu diharapkan bisa meningkatkan ekspor Indonesia dengan  sejumlah komoditas potensial Indonesia serta menggencarkan kerja sama dagang.

"Kalau toh terjadi pengenaan bea masuk yang tinggi antara kedua negara, maka kami akan mencoba masuk," kata Enggar.

(Baca : Pengusaha Minta Pemerintah Waspadai Ketidakpastian Global)

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) sebelumnya meminta pemerintah Indonesia mewaspadai ketidakpastian global akibat dari memanasnya perang dagang antara AS dan Tiongkok. Ketidakpastian ini berpotensi memberi celah bagi para spekulan menaikkan harga komoditas, ketika para perwakilan dagang masih meraba jenis komoditas apa saja yang akan dikenakan penambahan tarif.

"Bila ini terjadi yang dikhawatirkan adalah biaya impor/ekspor akan naik dan berpengaruh terhadap biaya produksi yang akhirnya akan dibebankan ke konsumen," kata Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta W Kamdani.

Untuk itu, Shinta menilai Indonesia perlu menunggu kejelasan, baik dari AS maupun Tiongkok. Di luar itu, AS juga tengah melakukan peninjauan kembali program pembebasan tarif bea masuk terhadap impor barang-barang tertentu (Generalized System of Preferences/GSP) dari Indonesia.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...