Produksi Jeruk Naik 150% Berkat Teknik Tanam Bujangseta
Balai Penelitian dan Pengembangan Jeruk dan Buah Sub-Tropik (Balitjestro), Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pertanian mengembangkan teknologi Pembuahan Jeruk Berjenjang Sepanjang Tahun (Bujangseta). Teknik penanaman jeruk yang disebut dapat berbuah sepanjang tahun (off season) dengan mutu buah premium ini diharapkan dapat terus meningkatkan produksi jeruk hingga menembus pasar ekspor.
Peneliti senior Balitjestro, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pertanian, Arry Supriyanto, mengatakan jeruk Indonesia sudah seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih, seiring dengan tujuannya yang ingin didorong agar bisa menjadi komoditas ekspor.
"Saat ini fokus kami memang masih tanaman pangan,” kata Arry di Batu, Jawa Timur, Jumat (29/6).
Menurutnya, dengan teknik Bujangseta, produksi jeruk bisa naik signifikan hingga 150% selama setahun masa panen. Namun, Bujangseta membutuhkan perawatan yang kompleks melalui berbagai manajemen nutrisi, manajemen hama penyakit serta manajemen kanopi.
Dengan begitu, diakuinya teknik Bujangseta sayangnya belum banyak diadaptasi para petani karena minimnya sosialisasi, disamping pula biaya produksinya yang relatif tinggi.
Teknik ini pun sebelumnya telah diuji coba di lima kecamatan di Banyuwangi sejak tahun lalu dengan luas kebun mencapai 15 hektare, yaitu Celuring, Bangunrejo, Tegaldelimo, Purworejo, dan Gambiran.