Anak Usaha Grup Lippo dan Mitra Adiperkasa Gencar Cari Dana Eksternal

Image title
Oleh Ekarina
5 Juli 2018, 16:51
Hypermart
Katadata/Agung Samosir
Pembeli sedang memilih barang di pusat perbelanjaan Hypermart di Jakarta, 13-03-2013.

Sejumlah perusahaan retail yang beroperasi di bawah bendera perusahaan konglomerasi milik Grup Lippo dan PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) tengah gencar mencari pendanaan eksternal, salah satunya melalui pasar modal. Dana segar tersebut rencananya akan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembayaran utang, mendanai ekspansi gerai serta modal kerja.

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), perusahaan retail milik Lippo Grup sekaligus pemilik jaringan gerai Hypermart, belum lama ini melakukan penawaran umum terbatas V (PUT V) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam aksi korporasinya itu, perseroan akan menawarkan 2,15 miliar saham atau setara 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal saham sebesar Rp 50 per saham. Perusahaan mematok harga pelaksanaan PUT V ini sebesar Rp 375 per saham. Dengan demikian, melalui PUT V ini MPPA berharap bisa memperoleh dana hingga Rp 806,69 miliar.

Manajemen perseroan menyatakan, sebanyak 93,7% hasil dana rights issue setelah dikurangi biaya-biaya rencananya akan digunakan untuk membiayai modal kerja, berupa pembayaran pemasok atas pembelian barang dagangan. "Sementara 6,3% sisa dana PUT V akan digunakan untuk membayar sebagian pokok utang kepada Bank of China Limited (BoC)," kata manajemen perusahaan sebagaimana yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

(Baca : Matahari Turunkan Harga Ribuan Barang dan Perkecil Gerai Hypermart)

Menurut catatan, perseroan sebelumnya telah menerima fasilitas kredit modal kerja bersifat revolving dari BoC sebesar Rp 300 miliar, yang mana hingga 31 Maret 2018 seluruh dana tersebut telah habis digunakan. Pinjaman berbunga 8,38%-10,27% per tahun itu akan jatuh tempo pada 14 Januari 2019.

Sementara itu, perseroan juga memperkirakan total kebutuhan modal kerja tahun ini mencapai Rp 750 miliar. Namun jika hasil perolehan dana rights issue tak sesuai seperti yang ditargetkan, maka perseroan berencana mencari sumber pendanaan lain seperti dengan menambah fasilitas pinjaman dari perbankan.

Aksi korporasi serupa juga dilakukan PT Multipolar Tbk (MLPL). Perusahaan induk milik grup Lippo yang bergerak di bidang retail, jasa telekomunikasi dan informatika, perdagangan umum dan jasa pengembangan serta pengelolaan properti tersebut juga menggelar penawaran umum terbatas VI (PUT VI) dengan skema Hak Memesan efek Terlebih Dahulu atau HMETD.

(Baca : Harga Produk Retail Bisa Naik 5% Akibat Pelemahan Rupiah)

MLPL berencana menawarkan 4,57 miliar saham baru atau setara dengan 31,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 100 dengan harga penawaran sebesar Rp 110 per saham. Melalui aksinya ini, perseroan menargetkan bisa meraih dana hingga Rp 502 miliar.

Halaman:
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...