Saingi Batik, Tenun Ikat Incar Pasar Seragam Korporasi

Desy Setyowati
9 Juli 2018, 20:38
Bank BCA
Arief Kamaludin (Katadata)

Batik kerap menjadi pilihan utama sebagai bahan seragam pegawai instansi pemerintah hingga perusahaan swasta. Kini, kain tradisional lain seperti tenun ikat mulai dilirik. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, menggaet IKAT Indonesia untuk menyediakan seragam bagi 27 ribu pegawainya.

Fashion Designer dan Founder IKAT Indonesia Didiet Maulana berharap, setelah BCA, akan lebih banyak korporasi menggunakan kain tenun sebagai bahan dasar seragamnya. "Kami coba perluas pasar. Ini (seragam korporasi) potensinya sangat besar," ujarnya di Menara BCA, Jakarta, Senin (9/7).

Advertisement

Ia mengakui, tantangan untuk menyasar pasar korporasi adalah waktu dan jumlah tenaga kerja. Berbeda dengan batik yang bisa dibuat dengan mesin, tenun ikat adalah produk handmade.

Didiet mengklaim proses desain seragam BCA memakan waktu satu tahun. Ia juga membutuhkan setahun lagi untuk produksi 45 ribu meter kain tenun ikat yang akan dijadikan seragam. "Tidak semua korporasi bisa menunggu lama," kata dia.

(Baca juga: Cerita Menteri Rini Soal Batiknya yang Laku Dilelang Rp 8,1 Juta)

Dalam pembuatan seragam BCA ini, ia menggaet 500 kelompok perajin di Desa Troso, Jepara, Jawa Tengah. Setiap kelompok terdiri atas 2 hingga 10 orang, sehingga secara total pembuatan seragam ini melibatkan 2.500 perajin. Adapun motif yang digunakan adalah cengkeh dan cermin.

"Saya lihat Troso, adalah satu daerah yang siap menangani proyek besar dan kilat. Daerah lain sedang menuju ke sana," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement