Penguatan Dolar Mengerek Harga Jual Mobil Hingga 7%

Michael Reily
10 Juli 2018, 16:36
Pabrik Mobil Sokon
Arief Kamaludin|Katadata
Seorang pekerja sedang mengecek kondisi kendaraan di pabrik mobil.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)  yang telah menembus angka di atas Rp 14.000 telah mengerek kenaikan harga jual kendaraan hingga sebesar 7%.  Sebab, sebagian besar komponen dan bahan baku kendaraan masih diperoleh dari impor, sehingga meningkatkan biaya produksi

Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi mengatakan beberapa Agen Pemegang Merek (APM) sudah menaikan harga harga 6% hingga 7%.

Yohanes yang juga menjabat sebagai  Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) juga mengaku telah melakukan penyesuain harga untuk beberapa tipe kendaraan Isuzu akibat pelemahan rupiah. 

(Baca : aikindo: Indonesia Perlu Kembangkan Baterai untuk Mobil Listrik)

“Beberapa APM sudah ada penyesuaian harga, tapi kami (Isuzu) mengusahakan kenaikannya bisa di bawah itu,” kata Nangoi di Jakarta, Selasa (10/7).

Meski demikian, dia optismis penyesuaian harga kendaraan masih dapat diterima masyarakat, yang mana optimisme itu tercermin  dari data penjualan kendaraan pada semester pertama 2018 yang masih mencatat pertumbuhan. 

Menurut data Gaikindo, realisasi penjualan kendaraan Januari hingga Juni 2018 mencapai  555 ribu unit, tumbuh 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka tersebut telah menghitung periode libur Lebaran, yang mana angka penjualan biasanya tercatat lebih rendah dari bulan biasa. 

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...