Asing Lepas SUN, Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh Melambat

Martha Ruth Thertina
16 Juli 2018, 21:48
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri Indonesia sebesar US$ 358,6 miliar per akhir Mei tahun ini atau setara Rp 5.157 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 6,8% secara tahunan, lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,8% secara tahunan.

Rinciannya, utang luar negeri pemerintah dan bank sentral tercatat sebesar US$ 182,5 miliar atau tumbuh 8,3%, sedangkan utang luar negeri swasta US$ 176,1 miliar atau tumbuh 6,5%. Pertumbuhan tahunan tersebut lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya.

“Utang luar negeri pemerintah tumbuh melambat dipengaruhi oleh pelepasan SBN (Surat Berharga Negara) domestik oleh investor asing sejalan dengan perkembangan likuiditas global,” demikian tertulis dalam siaran pers BI, Senin (16/7). Selain itu, adanya net pelunasan pinjaman.

Berdasarkan data BI, kepemilikan SBN rupiah oleh investor asing turun US$ 1,1 miliar sepanjang Mei lalu, lantaran investor mengantisipasi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS pada Juni. Dengan perkembangan tersebut, utang luar negeri pemerintah yang berupa SBN milik nonresiden tercatat sebesar US$ 124,6 miliar, sedangkan pinjaman dari kreditur asing sebesar US$ 54,7 miliar.

(Baca juga: Tarik Dana Asing ke Pasar SUN, BI Kerek Tinggi Bunga Acuan Jadi 5,25%)

Di sisi lain, perlambatan pertumbuhan utang luar negeri swasta terutama dipengaruhi oleh sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, dan sektor pengadaan listrik, gas, dan uap/air panas (LGA). Secara tahunan, pertumbuhan utang luar negeri ketiga sektor tersebut masing-masing sebesar 0,2%, 3,3%, dan 11,7%, lebih rendah dibandingkan sebelumnya

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...