Pengusaha RI dan India Kerja Sama Sawit Berkelanjutan

Michael Reily
16 Juli 2018, 21:05
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Pengusaha India meminta produsen minyak sawit Indonesia terus mengutamakan sertifikasi keberlanjutan. Hal itu diperlukan selain untuk memperkuat  kerja sama  kedua negara, juga dinilai  dapat membuka peluang perdagangan komoditas minyak sawit yang lebih besar dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Presiden Solvent Extractos Association of India (SEA) Atul Chaturvedi mengatakan kolaborasi  India Palm Oil Sustainability (IPOS) dengan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) diharapkan bisa menjadi kerangka  dalam mendukung produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO)  berkelanjutan beserta produk turunannya.

“Kami berharap kolaborasi selain untuk meningkatkan keberlangsungan industri bagi kedua pihak serta meningkatkan hubungan antarnegara," katanya di Jakrta, Senin (16/7).

(Baca : Pengusaha Khawatirkan Tambahan Bea Masuk Sawit ke India)

Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Solvent Extractors Association (SEA) India, dan Solidaridad Network Asia Limited (SNAL) pagi tadi menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk membahas pengmebangan industri sawit berkelanjutan.

Atul  berharap kolaborasi antarasosiasi bisa menjadi salah satu solusi guna menyelesaikan persoalan perdagangan antara kedua negara seperti terkait pengenaan tarif tinggi  bea masuk sawit Indonesia ke India. Insentif dari pemerintah untuk asosiasi di Indonesia juga bisa menjadi pendorong  konsumsi sawit dari India.

Karenanya dia menyarankan agar seluruh minyak sawit Indonesia bersertifikat ISPO menjadi produk premium, supaya agar bisa mendapat nilai tambah di pasar internasional. “Diferensiasi kepada konsumen akan menjadi nilai tambah,” ujar Atul.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan kerja sama tersebut bisa meningkatkan kontribusi yang signifikan untuk sektor pelaku usaha di sektor perkebunan sawit dan efisiensi bisnis. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan, ekspor sawit Indonesia ke India pada  2017 mencapai US$ 4,9 miliar, sekitar 34,8% total ekspor. Sementara itu, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 18,1 miliar.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...