Koalisi Jokowi Serempak Bantah Pernyataan Mahfud soal Permainan Ma'ruf

Dimas Jarot Bayu
15 Agustus 2018, 15:29
Jokowi-Ma'ruf Amin
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Calon presiden petahana Joko Widodo didampingi calon wakil presiden Ma\'ruf Amin saat pendaftaraan Pilpres di KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai ucapan eks Ketua MK Mahfud MD di acara Indonesian Lawyer Club (ILC) di TV One pada Selasa (14/8) malam hanyalah ungkapan kekecewaan. Mahfud dinilai kecewa karena batal menjadi calon wakil presiden (cawapres) dan sebaliknya Joko Widodo memilih Ketua MUI Ma'ruf Amin.

"Itu sikap ekspresi Pak Mahfud MD ya, itu merupakan satu hal manusiawi," kata Hasto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8).

Advertisement

Hasto pun membantah Ma'ruf Amin memberikan ancaman akan menarik dukungan PBNU bila kader tak terpilih sebagai cawapres. Ancaman itu berasal dari Ma'ruf sebagaimana diungkapkan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat bertemu Mahfud.

(Baca juga: Alasan Jokowi dan Parpol Pilih Ma'ruf Amin sebagai Cawapres)

Mahfud mengungkapkan Jokowi kemudian berubah haluan batal memilihnya karena desakan partai politik yang khawatir dengan ancaman penarikan dukungan NU.

Hasto justru berpendapat jika pernyataan Mahfud tersebut merupakan hasil dramatisasi oleh pihak ILC. "Jadi upaya-upaya untuk memancing-mancing, mendramatisasi, kemudian mendorong orang mengekspresikan secara frontal terhadap berbagai persoalan-persoalan terkait capres-cawapres," kata Hasto.

Hasto mengatakan Ma'ruf sebagai cawapres Jokowi melalui pertimbangan matang. Selain itu, dipilihnya Ma'ruf didahului adanya pertemuan dengan para ketua umum partai-partai koalisi.

(Baca juga: Sempat Ditolak NU, Mahfud Akan Berduet dengan Jokowi di Pilpres 2019)

Pertemuan tersebut merupakan mekanisme yang harus ditempuh Jokowi untuk menetapkan cawapresnya. "Akan jadi persoalan kecuali sudah ditetapkan sebagai calon kemudian dibatalkan. Ini kan belum ada soal penetapan saat itu," kata Hasto.

Ketua Umum PPP Romahurmuzy juga menilai jika ucapan Mahfud hanyalah ungkapan kecewa belaka. Romy meyakini Jokowi tak pernah tertekan oleh siapapun ketika memilih cawapres.

Lagipula, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu menegaskan dalam rapat jika keputusan cawapres merupakan hak prerogatif Presiden. Karenanya, keputusan tersebut diserahkan kepada Jokowi.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement