Petani Tebu Minta Impor Gula Konsumsi Diaudit

Michael Reily
30 Agustus 2018, 11:36
Gula
ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Para pekerja menata gula hasil penyerapan di Gudang Bulog Divre Jatim, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 April 2017.

Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mempertanyakan kebijakan impor gula mentah untuk konsumsi sebesar 1,1 juta ton yang diputuskan pemerintah. Meski tak menentang impor, petani tebu meminta supaya impor gula bisa diaudit  untuk mencegah dampak kerugian bagi petani.

Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen menyatakan pemerintah telah membuka keran impor cukup besar untuk gula mentah pada 2018. Rinciannya, gula mentah untuk gula kristal rafinasi (gkr)  dialokasikan sebanyak 3,6 juta ton dan gula mentah untuk gula kristal putih sebesar 1,1 juta ton.

Advertisement

Beberapa petinggi APTRI pun menyambangi Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Kamis (29/8) sore.

“Kami minta supaya impor gula itu diaudit,” kata Soemitro, kemarin.

(Baca : Pemerintah Tugaskan Bulog Menyerap Gula Petani)

Menurutnya, produksi gula konsumsi nasional  tahun ini sebesar 2,1 juta ton dengan kebutuhan sebesar 2,9 juta ton.

Atas dasar tersebut,  dia menyatakan impor seharusnyadilakukan secara bertahap  agar tak merugikan petani. Dia mencontohkan produksi gula di Jawa Timur bisa memenuhi 50% total produksi nasional sebesar 1,1 juta ton. Sementara  kebutuhan gula konsumsi di sana hanya sebesar 400 ribu ton.

“Mau dijual ke siapa lebihnya,” ujarnya.

(Baca : Didukung Faktor Cuaca, Produksi Gula Nasional Diproyeksi 2,25 Juta Ton)

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement