Tumbuh Dua Digit, Bekraf Fokus Kembangkan Potensi Industri Film

Desy Setyowati
13 September 2018, 12:47
Bioskop
Katadata

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengundang 30 investor lokal dan mancanegara untuk berdiskusi soal potensi industri film di Indonesia. Diskusi ini merupakan rangkaian dari forum pembiayaan film Indonesia atau Akatara yang bakal digelar 18-20 September nanti.

Kepala Bekraf Triawan Munaf berharap, investor paham potensi bisnis industri film, sehingga meningkatkan investasinya. "Film merupakan salah satu sektor prioritas kami karena potensinya besar. Pertumbuhan film juga konsisten," katanya dalam acara Indonesia Film Business Outlook 2019 di Jakarta, Kamis (13/9).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan sub sektor film, animasi, dan video meningkat dari 3,42% pada 2015 menjadi 10,1% pada 2016. Pertumbuhannya merupakan tertinggi kedua setelah sub sektor televisi dan radio, yang sebesar 10,3% pada 2016.

Bahkan, 11% perusahaan perfilman mampu meraup pendapatan Rp 2,5 miliar hingga Rp 50 miliar per tahun. Pendapatan ini terbesar kedua di bidang ekonomi kreatif (ekraf) setelah subsektor periklanan.

(Baca juga: Gencar Ekspansi, MD Pictures Incar Dana IPO Rp 416 Miliar)

Triawan optimistis, industri ini bakal semakin berkembang. Apalagi, pemerintah mengeluarkan film dari Daftar Negatif Investasi (DNI) lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 Tahun 2016, yang membuat peluang investor asing untuk masuk menjadi lebih besar. Alhasil, jumlah bioskop meningkat 150% dibanding 2016 lalu yang sebanyak 1.600 layar.

"Presiden sampaikan ke saya, dari sekian banyak deregulasi paket kebijakan X (tentang DNI) ini lah yang paling kelihatan (dampak) angkanya. Yang lain masih berproses," ujarnya. "Hanya, Pulau Jawa masih mendominasi bioskop."

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...