Kakeknya Dapat Gelar Pahlawan dari Jokowi, Anies: Prosesnya Sejak 2010

Ameidyo Daud Nasution
8 November 2018, 19:39
Ahli Waris, Anies Baswedan Terima Penghargaan Pahlawan Nasional
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menyalami Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) seusai memberikan tanda jasa kepada ahli waris saat penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Kakis (8/11/2018).

Setelah menjajal kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, kebersamaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pekan ini terus berlanjut. Kamis siang (8/11), Anies hadir di Istana Negara untuk menyaksikan  penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada kakeknya, Abdurrahman Baswedan atau A.R. Baswedan.

Kakek Anies merupakan tokoh yang diajukan oleh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menjadi Pahlawan Nasional. Selain itu ada pula Pangeran Mohammad Noor dari Kalimantan Selatan, Agung Hajjah Andi Depu dari Sulawesi Barat, Depati Amir dari Bangka Belitung, Kasman Singodimedjo dari Jawa Tengah, dan K.H. Syam'un dari Banten. Semuanya diputuskan Jokowi melalui Keputusan Presiden RI Nomor 123/TK/Tahun 2018 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Advertisement

Keenam Pahlawan Nasional tersebut diwakili oleh para ahli warisnya. Sedangkan Anies hadir sebagai salah satu cucu A.R Baswedan. Usai acara, Anies selaku perwakilan keluarga mengapresiasi kepada pemerintah yang menganugerahi Abdurrahman Baswedan sebagai pahlawan. "Kami apresiasi bahwa proses ini telah dimulai sejak 2010," katanya.

Anies lalu mengenang masa kecilnya bersama sang kakek. Kebetulan dia tinggal bersama AR Baswedan dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Anies kecil saat itu kerap diminta A.R. Baswedan menulis surat kepada sejumlah pihak.

Selain itu dia menyebut kakeknya kerap mendorongnya membaca buku. "Pesan waktu masih kecil, 'Anies, kalau ada waktu kosong, baca,'" kata Anies.

Selain itu, di masa muda AR Baswedan aktif membangun Persatuan Arab Indonesia untuk mengajak peranakan Arab bersatu memperjuangkan kemerdekaan RI. Selanjutnya dia bergabung di dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) hingga tahun 1947.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement