Produksi Batu Bara Bukit Asam Naik 8% di 2018

Image title
2 Januari 2019, 20:23
Tambang Batu Bara
Donang Wahyu|KATADATA

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencetak realisasi produksi batu bara sepanjang 2018 sebsar 26,19 juta ton. Produksi tersebut tumbuh 8% dibanding tahun sebelumnya sebesar 24,24 juta ton.

Sekertaris Perusahaan Bukit Asam Seherman mengatakan peningkatan produksi ini salah satunya disebabkan oleh optimalisasi kinerja angkutan batu bara kereta api dari Tanjung Enim ke Kertapati dan Tanjung Enim ke Tarahan. " Terjadi peningkatan angkutan KA baik dari Tanjung Enim ke Kertapati, maupun ke Tarahan" kata Suherman kepada Katadata.co.id, Rabu (2/1).

Advertisement

(Baca: Terpukul Permintaan Tiongkok, Harga Batu Bara Diproyeksikan Menurun)

Dia pun mengatakan bahwa perseroan sudah memenuhi kewajiban memasok batu bara dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO), yang mana sekitar 50% batu bara yang diproduksinya telah dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), dan industri lainnya. "Untuk penjualan dalam negeri sudah sekitar 50%," kata dia.

Dengan optimalisasi angkutan batu bara kereta api, pihaknya optimistis produksi batu bara  pada 2019 juga akan meningkat sebesar 1,4% menjadi 27,3 juta ton. Angka tersebut sudah terdapat dalam Rancangan Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan yang telah diserahkan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

(Baca: Prospek Bisnis Batu Bara 2019: Kepastian Hukum Jadi Tantangan Utama)

Dari keseluruhan produksi sebesar 27,3 juta ton,  sebesar 75% diantaranya menurut rencana akan diekspor ke Tiongkok dan India. Sedangkan, 25% dijual ke pasar domestik untuk memenuhi kebutuhan PLN dan industri dalam negeri. Alokasi ini sesuai dangan kebijakan pemerintah yang mewajibkan perusahaan batu bara memasok batu bara untuk kebutuhan dalam negeri DMO sebesar 25%.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement