Siasat Kenaikan Gaji PNS dan Aparat Desa untuk Pilpres 2019

Dimas Jarot Bayu
21 Januari 2019, 08:42
Jokowi Bersama Perangkat Desa
Rahmat/Humas Kepresidenan
Presiden Jokowi berfoto bersama perangkat desa saat dilaturahim, di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (14/1) siang.

Janji kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan aparat desa yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan PNS dan aparat desa, pengamat politik menilai kebijakan populis ini bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas petahana di Pilpres 2019.

Pemerintah pada awal 2019 ini menjanjikan akan menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil. Rencananya, gaji PNS dinaikkan sebesar 5% pada tahun ini, terhitung sejak Januari. Dalam APBN 2019, pemerintah menyediakan anggaran kenaikan gaji berkisar Rp 4 triliun-Rp 5 triliun.

Advertisement

Nantinya, kenaikan gaji tersebut juga berpengaruh pada bonus dan tunjangan hari raya (THR) PNS. Pasalnya, gaji pokok yang sudah naik akan menjadi basis untuk gaji ke-13 dan gaji ke-14.

Tak hanya untuk PNS, pemerintah pun berjanji menyetarakan gaji perangkat desa dengan PNS golongan IIA. Dengan demikian, para perangkat desa akan diberikan gaji paling rendah Rp 1,9 juta.

"Ada kepentingan mensejahterakan PNS dan aparat desa itu sebenarnya ada kebutuhan itu," kata Direktur Riset Populi Center Usep S Ahyar kepada Katadata di kantornya, Jakarta, akhir pekan lalu.

Meski demikian, kenaikan gaji PNS dan aparat desa ini disinyalir juga digunakan untuk kepentingan Pilpres 2019. Pasalnya, elektabilitas Jokowi di antara PNS dan aparat desa lebih rendah ketimbang pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berdasarkan survei terbaru Charta Politika, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin di kalangan PNS mencapai 40,4%. Angka ini lebih rendah 4,3% ketimbang perolehan suara Prabowo-Sandiaga di kalangan tersebut yang sebesar 44,7%. Dalam survei tersebut, sebesar 14,9% PNS tidak menjawab.

(Baca: Jokowi Janjikan Gaji Perangkat Desa Setara Pegawai Negeri Golongan IIA)

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di kalangan aparat desa sebesar 30,8%. Sementara, Prabowo-Sandiaga memperoleh suara sebesar 53,8%. Sebesar 15,4% aparat desa tidak menjawab.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement