Ekonomi Global Lesu, Minat Adopsi Teknologi Tetap Tinggi

Desy Setyowati
23 Januari 2019, 16:29
Digital internet
Arief Kamaludin|KATADATA

Survei tahunan perusahaan jasa konsultan internasional Pricewaterhouse Coopers (PwC) menunjukkan, hampir 30% pimpinan bisnis menilai  pertumbuhan ekonomi global akan menurun pada 2019. Namun, minat untuk mengadopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) meningkat.

Survei PwC ke-22 ini melibatkan lebih dari 1.378 CEO di 91 negara. Survei ini dilakukan pada September hingga Oktober 2018. Hasilnya, jumlah CEO yang pesimistis dengan perekonomian dunia meningkat dari 5% di awal 2018 menjadi hampir 30% di awal 2019.

Hanya, hal itu tidak menurunkan minat mereka untuk mengadopsi teknologi terbaru. Hampir sepertiga CEO berencana untuk mengupayakan kecerdasan buatan di perusahaan mereka dalam tiga tahun ke depan.

"Sepertiga sisanya telah memperkenalkan AI di organisasinya, namun untuk penggunaan terbatas,” kata Territory Senior Partner di PwC Indonesia Irhoan Tanudiredja dalam siaran pers, Selasa (22/1).

(Baca: Pemerintah Promosikan Digital dan Pariwisata di World Economic Forum)

Mayoritas CEO di kawasan Asia-Pasifik yakin bahwa AI akan mempunyai dampak yang lebih besar daripada revolusi internet. Untuk itu, 85% CEO setuju bahwa AI akan mengubah usahanya secara drastis dalam lima tahun ke depan.

Sejalan dengan hal itu, mereka pun mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). “Kesenjangan keterampilan merupakan salah satu faktor yang menghambat perkembangan 
implementasi AI," kata Irhoan. "Kami juga perlu melakukan edukasi di masa mendatang."

Selain AI, para CEO ingin mengembangkan data dan analisis. Mereka berinvestasi miliaran dolar Amerika Serikat (AS) untuk infrastruktur teknologi informasi sejak 2009. Namun, mereka merasa belum menerima data komprehensif untuk mengambil keputusan penting terkait kesuksesan jangka panjang dan kelanggengan usahanya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...