Terpengaruh Volatilitas Pasar, Laba BNI 2018 Hanya Tumbuh 10%

Image title
23 Januari 2019, 18:39
Go-Pay dan BNI
Katadata
Penandatanganan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) antara BNI dan Go-Pay.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengantongi laba bersih sebesar Rp 15,02 triliun sepanjang 2018, tumbuh 10,3% dari tahun 2017 senilai Rp 13,62 triliun. Pertumbuhan laba ini ditopang oleh pertumbuhan kredit pada 2018 sebesar 16,2% dari capaian 2017 sebesar Rp 441,31 triliun menjadi Rp 512,78 triliun pada 2018.

Meski tumbuh dua digit, namun pertumbuhan laba bersih BNI melambat dibandingkan dengan capaian pertumbuhan laba bersih pada tahun 2017 yang mencapai 20,1%. Padahal, pertumbuhan kredit tahun itu lebih kecil dari pertumbuhan kredit tahun 2018. Pada 2017, kredit BNI hanya tumbuh 12,2%.

Advertisement

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, tahun 2018 bukan tahun yang mudah karena penuh dengan volatilitas suku bunga dan nilai tukar rupiah. Harga komoditas seperti CPO (crude palm oil) turun dan harga minyak fluktuatif. Lalu, perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok juga berpengaruh terhadap kinerja BNI.

(Baca: BNI Bidik 1.500 Nasabah PNM untuk Salurkan KUR)

Kendati demikian, dengan kondisi pasar seperti itu BNI masih bisa merealisasikan kinerja sesuai rencana. "Jadi kalau dilihat laba 20% dan 10%, harus dilihat dari kondisi makro ekonominya juga. Kondisi makro berbeda, kami bisa deliver sesuai angka pedoman," kata Anggoro di kantornya, Jakarta, Rabu (23/1).

Kondisi ekonomi makro tersebut membuat BNI meningkatkan rasio pencadangan dari 148% pada akhir Desember 2017, menjadi 152,9% pada Desember 2018 untuk mengantisipasi kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), sehingga mengorbankan profitabilitas. Tahun ini BNI akan kembali meningkatkan rasio pencadangan menjadi 153%-160%. Sepanjang 2018, NPL BNI turun ke level 1,9% dibandingkan 2,3% per Desember 2017.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kepatuhan BNI Endang Hidayatullah mengatakan, sumber pertumbuhan laba BNI berasal dari naiknya pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) dari Rp 31,94 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp 35,45 triliun. "NII menjadi sumber pertumbuhan laba bersih BNI yang utama," kata Endang.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement