Sarinah, PP, dan Waskita Kongsi Mengembangkan Komplek Komersial

Image title
8 Februari 2019, 14:17
Pertumbuhan ruang mall
Katadata/ Agung Samosir
Suasana lengang prtokoan yang masih belom buka di Kemang Village Mall, Jakarta Selatan, \Jumat (25/1). Menurut data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), pertumbuhan jumlah mal di Jakarta\saat ini masih tetap tinggi, terhitung yang sudah beroperasi mencapai 73 mall. \

PT Sarinah (Persero) menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT PP (Persero) Tbk. untuk membentuk perusahaan patungan untuk mengerjakan proyek pembangunan dan pengembangan komplek komersial yang berlokasi di lahan seluas 1,7 hektare milik Sarinah di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta.

Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa berharap dapat menjadikan daerah tersebut kembali menjadi kebanggaan Indonesia. "Kami ingin mengulang lagi kebanggan itu, sebagaimana orang datang ke Jakarta harus datang ke Sarinah," kata Sugiarta di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat (8/2).

Advertisement

Rencananya, di lahan milik Sarinah tersebut akan dibangun dua gedung komersial dengan masing-masing gedung memiliki 41 lantai dan 3 basement. Sugiarta mengatakan, gedung-gedung tersebut akan digunakan untuk keperluan pusat perbelanjaan dan keperluan sewa kantor. Namun tidak menutup kemungkinan untuk dibangun apartment jika lahannya masih ada.

(Baca: Gandeng Mitra Lokal, Sarinah Akan Kembangkan Gerai di Arab Saudi)

Ketiga perusahaan pelat merah tersebut menargetkan bakal melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada bulan depan. Waktu pengerjaannya diperkirakan akan selama 16 bulan untuk satu gedung sedangkan untuk keseluruhan kawasan totalnya memakan waktu 30 bulan. "Sinergi BUMN karena sesuai arahan dari pak Deputi BUMN, Sarinah itu perusahaan ritel, yang memiliki kompetensi di bidang properti tentu bumn karya lah, kita kerjasama dengan Wika dan PP," ujar Sugiarta.

Proyek ini bernilai Rp 1,8 triliun. Untuk pendanaannya, 70% akan didapatkan dari pinjaman perbankan pelat merah. Sedangkan pendanaan sisanya berasal dari kas internal Sarinah. Ada pun, perusahaan patungan hasil bentukan Sarinah dengan dua BUMN karya ini sebesar 55% kepemilikannya ada di Sarinah. Sedangkan 45% sisanya akan dibagi rata antara Wijaya Karya dan PP.

Jika proyek ini telah selesai, Sugiarta mengatakan aset Sarinah akan melonjak hingga empat kali lipat dari posisinya saat ini. Per Desember 2018, Sarinah memiliki total aset senilai Rp 400 miliar. Dengan demikian, ketika proyek ini selesai seluruhnya, aset Sarinah akan lompat menjadi Rp 1,6 triliun.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement