Bappenas: Hilirisasi Industri Kawasan Timur Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Michael Reily
9 Februari 2019, 10:45
PEMBANGUNAN PABRIK OKI PULP & PAPER MILLS
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Foto udara pembangunan pabrik OKI Pulp & Paper Mills di Sungai Baung Kec Air Sugihan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, Kamis (9/3). Pemerintah terus mendorong pembangunan industri olahan di luar Jawa dan Sumatera untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan hilirisasi industri harus ditingkatkan ke kawasan luar Jawa dan Sumatera guna memacu pemerataan pertumbuhan ekonomi. Sebab, kedua pulau ini masih menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan  kontribusinya yang mencapai 80%.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan Pulau Jawa saat ini berkontribusi sekitar 58,48% serta Sumatera 21,58% terhadap pertumbuhan ekonomi. "Cerita dari kedua pulau sudah bisa menggambarkan fenomena yang terjadi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Bambang di Jakarta, Jumat (8/2).

Menurutnya,  industri manufaktur di Pulau Jawa sudah sangat masif sehingga pertumbuhan ekonominya konsisten lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional. Sedangkan Sumatera masih berada di bawah pertumbuhan nasional karena beberapa daerahnya masih terlalu bergantung pada komoditas kelapa sawit.

(Baca: Deindustrialisasi Berpotensi Hambat Pertumbuhan Ekonomi)

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi di Sumatera hanya 4,54%. Sebaliknya, Pulau Jawa mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,72%.

Karenanya, hilirisasi industri harus mulai lebih banyak dibangun di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya alam serta kebijakan untuk meningkatkan industri manufaktur.

Pertumbuhan ekonomi di Sulawesi bisa menjadi contoh pentingnya peningkatan kegiatan produksi di wilayah timur Indonesia. Sebab, pembangunan Kawasan Industri Morowali memiliki dampak yang besar terhadap peningkatan kapasitas industri.

Selain itu, dia menyebutkan pembangunan smelter nikel di Sulawesi saat ini pun semakin masif, sehingga industri pengolahan semakin bertumbuh. Pengolahan komoditas kakao  menjadi bubuk cokelat juga bisa menjadi salah satu produk yang unik untuk terus dikembangkan.

(Baca: Kepala Bappenas: Kesenjangan Ekonomi Dunia Melebar Imbas Era Digital)

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...