TKN Bela BUMN soal Tudingan Mahalnya Tarif Tol Trans Jawa

Ameidyo Daud Nasution
14 Februari 2019, 07:26
Jokowi Tol Jatim
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) dan Seskab Pramono Anung (kanan) meninjau ruas jalan Trans Jawa di Interchange Bandar kilometer 671, Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/12/2018). Tarif tol Trans Jawa yang dinilai mahal sudah dihitung seksama oleh BUMN dan Kementerian PUPR.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menilai tudingan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut tarif tol Trans Jawa mahal tidak tepat. Tarif tol tersebut telah dihitung seksama oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Inas Nasrullah Zubir, mengatakan BUMN merupakan penggerak pembangunan tetapi kondisi keuangannya juga harus dipastikan sehat. Oleh sebab itu, anggota Komisi VI DPR ini menilai tarif tol sudah ditetapkan berdasarkan basis keuangan BUMN.

"Kalau rugi terus bisa nyungsep, jangan dibiarkan jadi begitu," kata Inas usai sebuah diskusi di Rumah Cemara, Jakarta, Rabu (13/2).

Bahkan dia sempat menyerang Fadli Zon dengan menyebut cara berpikir Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut seperti katak dalam tempurung. Pada akhir 2018, Fadli memang sempat menyindir pembangunan tol yang dilakukan pemerintah dengan mengatakan rakyat tidak makan beton tol tapi nasi. "Ini cara berpikir yang terlalu berada dalam kotak, bukan out of the box," kata Inas.

Deputi I Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo menyebut tol yang sudah beroperasi lama tentunya memiliki tarif lebih murah ketimbang tol baru. Salah satu tol yang dapat dikatakan bertarif murah adalah tol Jagorawi. Ini lantaran tol yang menghubungkan Jakarta-Ciawi ini telah melewati masa pengembalian investasi.

Dia meminta pihak-pihak yang menuding tarif tol mahal dibandingkan tarif tol di negara tetangga juga memperhatikan faktor tersebut. "Tol di Malaysia itu yang mana? Tol baru atau lama?" kata Darmawan.

(Baca: Pembelaan Istana Soal Kritik LRT dan Tol Trans Jawa)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...