JK Minta Penggunaan Anggaran Riset Lebih Fokus

Michael Reily
19 Februari 2019, 19:03
JK Nobar Debat Capres II
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyaksikan siaran langsung Debat Kedua Pilpres 2019 di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Wakil Presiden M Jusuf Kalla meminta penggunaan anggaran riset lebih fokus supaya ada pencapaian yang jelas setiap tahun. Saat ini anggaran riset masih terbagi dalam anggaran kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Semua merasa penting. Mungkin kita akan bicara fokus tentang riset, fokus dulu supaya setiap tahun ada pencapaian yang baik," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/2). Dia juga membenarkan anggaran riset Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara lain karena kebutuhan nasional yang terbagi antarsektor.

Advertisement

Pengembangan riset dimulai dari hal yang kecil, seperti riset dan pengembangan teknologi oleh mahasiswa di berbagai kampus. Ia mencontohkan kelahiran Facebook yang dimulai dari garasi pelajar di Amerika Serikat (AS). Implementasi pengembangan riset pun dimulai dari proyek kecil.

Oleh karena itu, JK meminta supaya para pelaku usaha swasta juga membantu meningkatkan riset di Indonesia. Sehingga, pengembangan riset tidak hanya tergantung dari anggaran pemerintah. Apalagi, pemanfaatan riset bisa langsung digunakan oleh perusahaan swasta dalam pengembangan bisnis.

JK mengungkapkan, perusahaan juga bisa bekerja sama dengan universitas yang memiliki pengembangan teknologi oleh mahasiswa dan pengajar. "Jadi, perusahaan memulai, kemudian pemerintah bisa melakukan panduan lewat lembaga riset, itu banyak terjadi di Jepang dan Korea Selatan," ujarnya.

Anggaran riset Indonesia memang masih sangat minim. Dalam buku Proyeksi Ekonomi Indonesia 2017 yang bertajuk Menguji Ketangguhan Ekonomi Indonesia disebutkan bahwa anggaran riset hanya 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini jauh di bawah Malaysia, Tiongkok, Singapura yang porsinya lebih dari 1%.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement