Soal Harga Avtur Pertamina Mahal, Rini: Kompetitif dengan Singapura
Polemik harga bahan bakar pesawat (avtur) di Indonesia yang dianggap mahal, sempat menjadi sorotan publik. Tingginya harga avtur dituding menjadi penyebab mahalnya harga tiket pesawat di dalam negeri. Setelah ditegur Presiden Joko Widodo (Jokowi), PT Pertamina (Persero) pun akhirnya menurunkan harga avturnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno ikut menyinggung persoalan tersebut. Dia mengatakan bahwa untuk contoh harga avtur yang berada di Bandara Soekarno-Hatta kalkulasinya sudah sangat kompetitif dan tidak terlalu jauh dengan negara tetangga.
"Kalau kita lihat kalkulasinya di Soekarno Hatta, (harga avtur) Pertamina sudah sangat kompetitif, dekat sekali dengan Singapura," ujarnya di Kementerian BUMN, Senin (19/2). (Baca: Dituding Praktik Monopoli, Pertamina Turunkan Harga Avtur Rp 250/Liter)
Meski begitu, dia mengakui kondisi seperti ini tidak sama dengan di bandara-bandara lain, terutama di luar Jawa. Dia mencontohkan harga avtur di Bandara Makasar, Sulawesi Selatan, yang lebih mahal dibandingkan Bandara Soekarno Hatta.
Menurutnya, harga avtur yang tinggi di beberapa daerah dikarenakan lokasinya cukup jauh, sehingga biaya pengiriman besar. Pengiriman ini dilakukan lewat jalur laut. Makanya, saat ini Pertamina bekerja sama dengan BUMN pengelola pelabuhan seluruh Indonesia.
(Baca: Kemenhub: Jika Avtur Ditekan, Maskapai Bisa Turunkan Harga Tiket)
Sinergi BUMN antara Pertamina dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, Pelindo 2, Pelindo 3, dan Pelindo 4, salah satunya untuk menjaga profitabilitas dan efisiensi bisnis Pertamina. "Kalau ada operasional yang sebetulnya bukan bisnis intimu tetapi ada bumn lain yang jadi bisnis intinya. Ya sudah kerjasamakan saja," kata Rini.
