Defisit Anggaran Melebar, Capai Rp 45,7 Triliun per Januari 2019

Rizky Alika
21 Februari 2019, 10:49
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 45,77 triliun atau sekitar 0,28% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada Januari 2019. Capaian tersebut lebih besar dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Defisit Januari lebih besar dari tahun lalu yang sebesar Rp 37,7 triliun (0,25% dari PDB)," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita di kantornya, Jakarta, Rabu (20/2). Tahun ini, pemerintah membidik defisit anggaran sebesar Rp 296 triliun atau 1,84% terhadap PDB.

Dengan perkembangan defisit anggaran tersebut, keseimbangan primer tercatat defisit Rp 22,8 triliun, sedikit di atas target yang sebesar Rp 20,1 triliun untuk keseluruhan tahun ini. Keseimbangan primer merupakan penerimaan negara dikurangi belanja negara, di luar pembayaran bunga utang pemerintah.

(Baca: Rasio Utang Pemerintah Tembus 30% terhadap PDB, Amankah?)

Pemerintah menargetkan keseimbangan primer terus menurun hingga mendekati nol. Keseimbangan primer nol atau bahkan suplus menunjukkan peningkatan kemampuan negara untuk membayar bunga utang dengan penerimaan negara, bukan dengan menarik utang baru alias gali lubang tutup lubang.

Secara rinci, penerimaan negara sepanjang Januari 2019 mencapai Rp 108,1 triliun atau 5% dari target yang sebesar Rp 2.165,1 triliun. Penerimaan tersebut tumbuh sebesar 6,29% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).

Penerimaan negara ditopang oleh penerimaan perpajakan (pajak serta kepabeanan dan cukai) sebesar Rp 89,8 trilun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 18,3 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp 4,6 miliar.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...