Sesi I IHSG Menghijau di Tengah Bursa Asia yang Melemah
Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 3,97 poin atau 0,06% pada akhir sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (13/3). Walau hanya naik tipis, kinerja IHSG menghijau di tengah merahnya bursa saham di Asia.
Siang hari ini mayoritas bursa saham Asia terpantau bergerak di zona merah. Indeks Nikkei berada di urutan buncit dengan koreksi terbesar 1,02%, diikuti Strait Times dengan koreksi 0,66%, Kospi turun 0,39%, Hang Seng turun 0,29%, PSEi turun 0,10%, serta Shanghai turun 0,06%.
Koreksi bursa saham Asia dipengaruhi sentimen ketidakpastian Brexit yang masih terkendala di tingkat parlemen. Pada Selasa (12/2) malam parlemen Inggris kembali menolak kesepakatan Brexit yang telah di negosiasi ulang dengan Uni Eropa oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Dengan demikian, parlemen Inggris harus segera mengambil suara hari ini apakah Brexit akan tetap dijalankan walau tanpa adanya kesepakatan apapun dengan UE, atau kembali memperpanjang tenggat Brexit.
IHSG pada sesi I ini sepertinya tidak terlalu terpengaruh oleh sentimen dari Inggris tersebut. Sebanyak 190 saham terpantau mengalami kenaikan, 170 saham turun, dan 139 saham lainnya tidak bergerak. Nilai transaksi saham pada sesi I tercatat sebesar Rp 3,73 triliun dari 8,29 miliar saham yang diperdagangkan oleh investor.
(Baca: Dibuka di Zona Merah, IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi)
Sentimen dari Amerika Serikat (AS) dengan tingkat inflasi Februari 2019 yang lebih rendah memberikan sedikit suntikan optimisme kepada investor bahwa kondisi perekonomian AS tidak seburuk yang dipersepsikan selama ini.
Serta dari perundingan dagang AS-Tiongkok yang masih terus berlanjut juga memberikan optimisme karena investor menilai hal ini sebagai bentuk keseriusan kedua negara untuk segera mengakhiri perang tarif yang secara nyata telah melukai perekonomian kedua negara dan dunia.
Beberapa saham yang menjadi penggerak indeks di antaranya saham PT Siwani Makmur Tbk. (SIMA) yang harganya melesat naik 11,22%, saham PT XL Axiata Tbk. (EXCL) naik 4,8%, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) naik 3,25%, PT JAPFA Tbk. (JPFA) naik 2,27%, serta Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) naik 2,13%.
Kinerja positif IHSG ditopang oleh tujuh indeks sektoral yang bergerak naik, dipimpin oleh sektor tambang dengan kenaikan 0,65%, perdagangan naik 0,53%, properti 0,25%, pertanian 0,23%, dan konsumer 0,19%. Sedangkan sektor manufaktur dan industri dasar naik tipis masing-masing sebesar 0,05% dan 0,08%. Tiga indeks sektoral lainnya terpantau bergerak turun sehingga menahan laju kenaikan IHSG. Sektor aneka industri terkoreksi paling besar 0,59%, infrastruktur turun 0,34%, dan keuangan turun tipis -,02%.
(Baca: Ekonomi Global Diprediksi Melambat, Sri Mulyani Paparkan Strategi 2019)
Sementara itu dana asing masih terus mengalir keluar dari pasar saham domestik. Hingga siang ini investor asing melakukan penjualan bersih saham senilai Rp 129,74 miliar di pasar reguler.
Tiga besar saham yang paling banyak dilepas investor asing yaitu PT Astra International Tbk. (ASII) senilai Rp 39,5 miliar, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Rp 26,9 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) Rp 25 miliar.