Bahlil Tepis Kajian Konsultan Asing yang Sebut Proyek DME Tak Ekonomis

Image title
24 Januari 2022, 13:43
dme, batu bara, bahlil lahadalia
@bahlillahadalia/twitter
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjamin proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan berjalan secara transparan. Proyek ini diawasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Pemerintah menargetkan proyek DME ini untuk menggantikan konsumsi LPG sehingga dapat menekan anggaran subsidi LPG dalam APBN. Pasalnya, impor LPG saat ini nilainya mencapai Rp 80-an triliun dari total kebutuhan Rp 100-an triliun.

Adapun dengan perhitungan produksi DME sebesar 1,4 juta metrik ton per tahun atau setara 1 juta ton LPG. Maka, negara dapat menghemat hingga Rp 7 triliun per tahun dari pemberian subsidi LPG 3 kg.

"Kalau ada informasi aneh-aneh biarlah Pak Ateh (Kepala BPKP) yang tanggung jawab melaporkan resminya. Jadi kalau konsultan asing yang hitung tergantung persepsi yang dibangun dan yang diminta juga. BPKP kan lebih takut ke Presiden dari pada ke Menteri," ujar Bahlil di Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1).

Pernyataan Bahlil tersebut menepis kajian lembaga asal Amerika Serikat (AS) Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) yang menyebut proyek DME terlalu mahal dan tidak sesuai dengan tujuan pemerintah mengurangi subsidi LPG. Sebab, hitungan biaya produksi DME dua kali lipat lebih mahal daripada impor LPG.

Berdasarkan kajian IEEFA, total biaya untuk membangun fasilitas produksi DME adalah US$ 470 atau Rp 6,5 juta per ton. Angka ini hampir dua kali lipat dari biaya yang pemerintah keluarkan untuk mengimpor LPG. Simak perkembangan impor LPG pada databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...