Investasi Nuklir Dunia Diperkirakan Capai Lebih Rp 1.300 T Hingga 2023

Happy Fajrian
21 Januari 2022, 19:28
Pembangkit listrik tenaga nuklir, investasi,
Pixabay
Ilustrasi Pembangkit listrik tenaga nuklir.

Konsultan energi global, Rystad Energy, memperkirakan investasi pada sektor pembangkit listrik tenaga nuklir dunia selama dua tahun ke depan hingga 2023 dapat mencapai US$ 91 miliar atau lebih dari Rp 1.302 triliun yang terutama didorong oleh Cina, India, dan Rusia.

Tenaga nuklir menjadi alternatif energi bersih yang rendah karbon, meski tidak terbarukan, di tengah upaya transisi energi untuk meninggalkan bahan bakar fosil.

“Investasi nuklir diperkirakan mencapai total US$ 45 miliar pada 2022 dan US$ 46 miliar pada 2023, naik dari US$ 44 miliar pada 2021. Saat ini 52 reaktor sedang dibangun di 19 negara di seluruh dunia yang akan menghasilkan 54 gigawatt (GW) kapasitas terpasang baru,” tulis laporan tersebut, seperti dikutip Energy Voice, Jumat (21/1).

Sampai 2021, kapasitas pembangkit tenaga nuklir terpasang global mencapai hampir 400 GW, menyumbang hampir 10% dari pembangkit listrik global. Pembangunan PLTN baru membutuhkan waktu setidaknya lima tahun, sehingga belum terjadi peningkatan kapasitas dalam waktu dekat.

Sebaliknya, sektor ini akan mengalami penurunan kapasitas yang disebabkan oleh banyaknya penutupan di sejumlah negara. Namun, dalam jangka panjang kapasitas terpasang akan meningkat seiring investasi di negara-negara yang memiliki ekspansi nuklir yang jelas.

“Pembangkit nuklir adalah sumber listrik rendah karbon terbesar kedua setelah tenaga air dan telah digunakan sejak 1950-an. Dengan pentingnya pengurangan emisi di seluruh dunia, pembangkit listrik tenaga nuklir akan memainkan peran penting dalam upaya membatasi pemanasan global, ”kata analis Rystad Energy Karan Satwani.

Namun, tidak semua negara berada di halaman yang sama mengenai perpanjangan atau adopsi teknologi. Penutupan reaktor nuklir baru-baru ini di negara-negara termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman telah menyebabkan penurunan kapasitas pembangkit nuklir terpasang.

Secara bersamaan, negara-negara lain sedang membangun reaktor nuklir pertama mereka untuk menyediakan listrik rendah karbon beban dasar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...