Bukan Kaya Minyak Tapi Jual BBM Murah
KATADATA ? Kendati era booming minyak telah berlalu dan bukan lagi tergolong negara kaya minyak, namun Indonesia masih menerapkan kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM) murah. Harga BBM Indonesia tidak jauh berbeda dengan negara-negara kaya minyak, seperti Nigeria, Qatar, Iran dan Kazakhstan.
Dengan harga premium Rp 6.500 per liter, harga minyak Indonesia berada di posisi ke-16 paling murah di dunia. Bahkan, harga minyak Indonesia masih jauh lebih murah dibandingkan dengan sejumlah negara lain yang memiliki cadangan minyak jauh lebih besar. Sebut saja misalnya Ekuador, Meksiko, Brazil, dan Nigeria.
Dampak dari kebijakan BBM murah membuat Indonesia harus mengalokasikan subsidi cukup besar. Untuk Rancangan APBN 2015, pemerintah menganggarkan subsidi BBM sebesar Rp 291 triliun atau setara dengan 14,4 persen dari total anggaran senilai Rp 2 ribu triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk membiayai infrastruktur, kemiskinan dan kesehatan.
Data BP Statistic menunjukkan cadangan minyak terbukti Indonesia saat ini hanya tersisa sekitar 3,7 miliar barel atau 0,2 persen dari total cadangan minyak dunia. Sedangkan, defisit minyak bumi Indonesia mencapai 608 ribu barel per hari.
Apabila tidak ada perubahan kebijakan yang radikal, seperti menaikkan harga BBM, pemerintah baru Jokowi-Jusuf Kalla dipastikan akan kesulitan menjalankan program-programnya. Beban subsidi BBM dan defisit anggaran yang besar memberikan ruang fiskal yang terbatas.