RI Bangun Kerja Sama Internasional Kembangkan Listrik Tenaga Nuklir
Pemerintah tengah berupaya menggenjot pemanfaatan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Tanah Air. Hal ini sebagai upaya Indonesia dalam mencapai net zero emission pada 2060.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan pihaknya mempunyai target untuk membangun kerja sama internasional dalam pengembangan PLTN di dalam negeri. Sebelumnya, pada 2021 dilakukan pendataan terhadap beberapa vendor PLTN skala kecil beserta teknologi yang digunakan.
Saat ini sudah ada Keputusan Menteri ESDM untuk pembentukan tim penyusun kelembagaan PLTN. "Target untuk PLTN komersial yang dibangun sesuai RPJMN adalah bangun kerja sama internasional," kata Dadan dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja dan Rencana Kerja 2022 Subsektor EBTKE, Senin (17/1).
Menurutnya, penentuan lokasi PLTN di Indonesia sendiri saat ini belum ditetapkan. Berdasarkan Kajian dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) serta Badan Litbang Kementerian ESDM, rencana pendirian PLTN di Indonesia akan dilakukan di wilayah Bangka Belitung dan Kalimantan.
"Kami juga terlibat melakukan kajian termasuk di Bangka dan Belitung dan Kalimantan. Tapi memang belum ada penunjukkan lokasinya," ujarnya.
Untuk besaran investasi yang diperlukan dalam pengembangan PLTN di Indonesia, Dadan belum dapat membeberkannya lebih jauh. Hal tersebut tergantung dari teknologi yang akan digunakan dan kapasitas yang akan terpasang.