Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan tidak ada kurma impor dari Israel yang masuk ke Indonesia. Hal ini berdasarkan data impor yang dihimpun oleh BPS sampai tahun ini.
Impor kurma ke Indonesia meningkat signifikan menjelang ramadan. Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) malaporkan impor kurma ke Indonesia mencapai US$ 17,18 juta atau setara Rp 268,47 miliar.
BPS melaporkan nilai ekspor Indonesia anjlok baik secara bulanan maupun tahunan pada Februari 2024. Penurunan terjadi pada ekspor di sektor migas dan nonmigas terutama di Cina.
Pendataan potensi desa atau Podes sempat tertunda pada tahun 2022 dan 2023 yang disebabkan kebijakan automatic adjustment yang dilakukan pemerintah pada tahun anggaran tersebut.
Badan Pusat Statistik (BPS) kembali mengingatkan potensi lonjakan harga pangan saat ramadan pada bulan Maret dan April 2024. Sehingga, kenaikkan harga tersebut akan mendorong laju inflasi nasional.
Menurut Kementan dan BPS, potensi produksi beras nasional dari hasil panen raya yang berlangsung dalam dua bulan yakni Maret-April mencapai 8,46 juta ton.
Produksi beras nasional pada 2023 turun 440 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 31,10 juta ton. Kondisi ini diperkirakan juga akan terjadi pada Januari sampai April 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) tengah mewaspadai potensi kenaikan inflasi pada bulan ramadan yang akan jatuh pada bulan Maret dan April 2024. Hal ini seiring dengan meningkatkan harga pangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan inflasi dari 0,40% pada Januari 2024 menjadi 0,37% pada Februari 2024. Sementara secara tahunan, inflasi Indonesia mencapai 2,75%.
Sejumlah ekonom meminta pemerintah mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi dampak resesi Jepang. Salah satunya dengan mencari negara alternatif tujuan ekspor.
Impor Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,38% pada Januari 2024. Dengan peningkatan itu, tiga negara berkontribusi besar terhadap impor Indonesia yaitu Cina, Jepang dan Thailand.