Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa pengembangan migas nonkonvensional di Blok Rokan telah memasuki tahap studi yang hasilnya akan diumumkan pertengahan tahun ini.
Pemerintah berharap pada Blok Rokan, Riau, untuk menggenjot produksi minyak. Kementerian ESDM masih menunggu hasil kajian daari penajakan sumur migas nonkonvensional (MNK) di blok tersebut.
Pertamina berhasil menemukan cadangan migas baru dari lapangan eksisting di Blok Rokan, dan memperpanjang usia wilayah kerja migas paling produktif di Indonesia itu.
SKK Migas telah menyetujui usulan POD Enhanced Oil Recovery (EOR) di dua lapangan migas di Blok Rokan. Pertama POD chemical EOR di Lapangan Minas Tahap 1 dan Steamflood EOR di Lapangan Rantaubais.
SKK Migas telah menyetujui POD EOR Steamflood Lapangan Rantaubais di Blok Rokan. Dengan implementasi EOR produksi minyak berpotensi naik menjadi 5.000 BOPD dari sebelumnya sekitar 2.200 BOPD.
Dari 50 WK migas terminasi, 11 di antaranya menyimpan potensi migas nonkonvensional. Pemerintah saat ini hanya akan fokus pada pengembangan migas nonkonvensional di Blok Rokan.
Kementerian ESDM menaruh harapan besar terhadap pengembangan migas non konvensional di Blok Rokan dalam membantu pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030.
Pertamina Hulu Rokan melaksanakan tajak sumur migas nonkonvensional (MNK) perdana di sumur Gulamo, Blok Rokan, bekerja sama dengan EOG Resources International.
Dalam perjanjian pengalihan participating interest 10%, seluruh kegiatan operasi migas pada WK Rokan dan WK Kampar tetap dilaksanakan sepenuhnya oleh Pertamina.
SKK Migas mengincar produksi minyak 60.000-70.000 barel per hari dari dua sumur migas non konvensional di Blok Rokan. Meski begitu tajak sumur MNK tersebut mundur menjadi pada Juli dan November 2023.