Wisata Kapal Selam ke Titanic, Laris Manis Meski Berbahaya

Aditya Widya Putri
22 Juni 2023, 11:50
Ekspedisi kapal selam OceanGate Expeditions saat mengunjungi reruntuhan Titanic.
Youtube OceanGate Expeditions
Ekspedisi kapal selam OceanGate Expeditions saat mengunjungi reruntuhan Titanic.

Kapal selam wisata milik OceanGate Expeditions, Titan hilang kontak sejak Minggu, 18 Juni 2023. Ini bukan kali pertama kapal selam yang menjelajah bangkai kapal Titanic itu hilang kontak. Di ekspedisi sebelumnya, Titan sempat putus komunikasi selama lebih dari 2 jam.

Titan mulai diuji coba di laut pada tahun 2018, dan mulai melakukan perjalanan perdana pada 2021 dengan harga tiket sekitar Rp1,5 miliar. Pada tahun 2022, Titan melakukan 10 kali penyelaman meskipun tidak semuanya ke bangkai kapal Titanic.

Ekspedisi Oceangate 2023 kali ini merupakan yang ketiga ke lokasi Titanic dengan harga tiket sekitar US$250 ribu, setara Rp 3,7 miliar.

Titan, dan menjadi satu-satunya kapal selam berkapasitas lima orang dengan kemampuan menyelam mencapai kedalaman hampir 2,5 mil di bawah permukaan laut. Menurut keterangan Oceangate, Titan memiliki berat sekitar 10.432 kilogram dengan lambung yang terbuat dari serat karbon setebal 13 cm.

Titan berukuran sangat sempit, hanya 670 cm x 280 cm x 250 cm. Meski ukurannya lebih besar dibandingkan kompetitornya, para penumpang harus duduk di lantai dengan ruang terbatas untuk bergerak.

Kapal selam ini mulanya berangkat bersama kapal pemecah es milik Kanada, Polar Prince dari St. John’s, Newfoundland, sekitar 640 km di Atlantik ke titik kapal Titanic tenggelam.

Setelah turun selama kurang lebih 1 jam 45 menit, Polar Prince kehilangan kontak dengan Titan. Perjalanan Titan ke bangkai Titanic seharusnya membutuhkan waktu 2 jam. Sementara seluruh ekspedisi termasuk proses turun ke kedalaman dan naik kembali ke permukaan memakan waktu delapan jam.

Namun hingga Kamis (22/6) kapal ini tidak muncul ke permukaan. Padahal Titan hanya punya kapasitas oksigen selama 96 jam di bawah permukaan air. Artinya pagi ini pasokan oksigen sudah habis.

Terdapat lima orang di dalam kapal selam Titan. Pertama pengemudi Titan, miliarder Inggris Hamish Harding, miliarder Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Sulaiman Dawood, penyelam Prancis Paul-Henri Nargeolet, dan CEO OceanGate Stockton Rush.

Fasilitas Keamanan yang Buruk

Kapal selam Titan tidak dilengkapi GPS bwah air, begitu juga dengan radio. Satu-satunya cara berkomunikasi dengan kapal tersebut adalah dengan berkirim pesan singkat dengan kapal pendukung. Dalam kasus ini adalah kapal Polar Prince.

Setelah diluncurkan dari kapal inti, empat pendorong elektrik kapal selam membantu Titan meluncur hingga kecepatan sekitar 4 km per jam.
“Ketika kapal pendukungnya berada tepat di atas kapal selam, mereka bisa saling berkirim SMS," terang koresponden CBS, David Pogue yang pernah menjajal ekspedisi Titan pada 2022.

Pada ekspedisi Pogue, komunikasi dengan kapal penyangga sempat terputus. Kapal selam ini sempat hilang di laut selama lebih dari dua jam sebelum akhirnya komunikasi pulih.

Titan juga tidak dilengkapi alat penyelamat personal untuk para awak. Sebelum memulai penyelaman, tim pendukung akan mengunci pilot dan para penumpang dengan menutup palka dari luar, lalu menyegelnya dengan 17 baut. Kunci ini tak bisa dibuka dari dalam.

Titan Kapal Selam yang Tidak Tersertifikasi

Laman resmi OceanGate mengatakan Titan merupakan kapal percobaan. Melalui siaran pers pada 2019, mereka menjelaskan bahwa sertifikasi independen hanya akan memperlambat inovasi mereka.

"Membawa entitas luar untuk setiap inovasi serupa kutukan bagi inovasi yang cepat,” tulis perusahaan.

Ketika Pogue ikut dalam penyelaman, ia harus menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa kapal selam itu belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengawas mana pun, dan dapat mengakibatkan cedera fisik, kecacatan, trauma emosional, atau kematian.

Pada 2018 para ahli kapal selam prihatin atas pendekatan OceanGate saat membangun Titan. Mereka juga memperingatkan potensi bencana dari desain Titan. New York Times mengungkap Marine Technology Society mengatakan OceanGate telah membuat klaim "menyesatkan" terkait desain yang melebihi standar keamanan industri.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...