Mengetahui Gejala Virus Hendra, Cara Mencegah dan Mengobatinya

Siti Nur Aeni
18 Mei 2022, 09:56
virus Hendra
ANTARA FOTO/Arnas Padda/nym.
Ilustrasi, pedagang kuda menunggu pembeli di Pasar Hewan Tolo, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Wabah penyakit yang menyerang makhluk hidup nampaknya belum berakhir. Belum selesai dengan Covid-19 dan hepatitis akut, kini muncul ancaman virus Hendra.

Melansir dari laman CNN Indonesia, disebutkan bahwa, peneliti dari Griffith University, Australia menemukan varian virus Hendra (HeV) baru yang dapat menular ke hewan dan manusia. Sebenarnya apa itu virus Hendra? Dan bagaimana cara mencegahnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Advertisement

Apa Itu Virus Hendra?

WHO dalam situs resminya menerangkan bahwa infeksi virus Hendra merupakan penyakit yang ditularkan ke manusia melalui hewan. Maka dari itu, penyakit ini dikenal dengan istilah zoonosis.

Sementara itu dalam Jurnal Biologi Indonesia 9(1), disebutkan bahwa Hendra adalah penyakit zoonosis dan emerging berbahaya yang disebabkan oleh virus dari genus morbilivirus, famili Paramyxoviridae.

Virus ini mempunyai kemiripan dengan virus Nipas. Umumnya, virus Hendra menginfeksi kuda dan manusia. Penyakit Hendra pertama kali ditemukan di Australia pada manusia dan kuda Thoroughbred di Brisbane, Australia pada tahun 1994.

Kasus tersebut awalnya diidentifikasi sebagai equine morbilivirus, namun saat ini dinakaman sebagai virus Hendra. Penamaan ini diambil dari daerah tempat terjadinya wabah tersebut untuk pertama kali.

Di Indonesia, virus ini pertama kali ditemukan pada kelelawar pemakan buah di Sumatra Utara. Namun, pada serumnya juga terdeteksi antibodi terhadap Nipah, sehingga keberananya masih sulit dibuktikan.  

Gejala Virus Hendra

Berdasarkan penjelasan di Jurnal Biologi Indonesia 9(1), infeksi Hendra pada kuda menimbulkan gejala klinis seperti demam, pembengkakan di bagian wajah, bibir dan leher, depresi, ataxia, muka paralisis, disorientasi, hypersensitive saat didekati, infeksi pada saluran pernapasan, ingusan yang disertai darah, encephalitis akut, dan menimbulkan kematian.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement