Burnout Adalah Kondisi Kelelahan Fisik dan Mental, Ini Penjelasannya

Image title
11 Juli 2022, 15:00
burnout adalah
unspalsh.com
Ilustrasi, seseorang yang merasa stress di tempat kerja dan mengalami burnout.

Rutinitas pekerjaan yang berlebihan dapat mengakibatkan kelelahan fisik dan pikiran. Bahkan dalam beberapa kasus, seorang pekerja bisa merasakan burnout syndrome akibat menjalani pekerjaan yang banyak menguras tenaga. Istilah burnout syndrome atau burnout adalah sebuah kondisi stres berat yang disebabkan oleh pekerjaan.

Belakangan ini burnout adalah istilah yang kembali populer di kalangan pekerja kantoran, terutama di daerah metropolitan seperti Jakarta dan sekitarnya. Kondisi ini bisa dialami oleh siapapun terutama mereka yang memaksakan diri untuk terus bekerja, memiliki beban kerja berlebihan dan monoton, sampai tidak mendapatkan apresiasi dari atasannya.

Untuk mengetahui apa itu burnout syndrome, penyebab dan apa saja ciri-cirinya, simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Burnout Syndrome?

Ilustrasi perempuan yang mengalami stres
Ilustrasi perempuan yang mengalami stres (pixabay.com)

 

Secara harfiah yang dimaksud burnout adalah kondisi stres yang berhubungan dan disebabkan oleh pekerjaan. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dapat mempengaruhi kesehatan fisik serta mental.

Mengutip dari WebMD, burnout adalah bentuk kelelahan yang dipicu oleh rasa kewalahan dalam menjalani pekerjaan. Kondisi ini tidak didiagnosis secara medis. Tetapi burnout dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental pekerja jika dia tidak menyadarinya.

Burnout adalah masalah yang cukup serius karena dalam banyak kasus seseorang dengan kondisi ini biasanya merasakan stres emosional yang tinggi sampai kelelahan fisik dan mental yang berkepanjangan. Kondisi ini sering berkaitan dengan pekerjaan berlebihan.

Saat seseorang merasa kesulitan dan merasakan tuntunan pekerjaannya terlalu berat, sisi emosionalnya perlahan akan terkuras. Dalam hal ini, burnout adalah kondisi yang bisa memicu terjadinya penurunan energi, munculnya rasa putus asa, sinis, dan kesal. Dampak terburuknya pekerjaan yang digeluti bakal terganggu sehingga membuat dia tidak produktif.

Menurut Mayoclinic, burnout adalah jenis khusus dari stres terkait pekerjaan yang mencakup keadaan kelelahan fisik atau emosional. Hilangnya rasa pencapaian atau identitas pribadi akibat kelelahan bekerja, bisa dikategorikan sebagai salah satu dampak buruk dari burnout. Selain itu menurut beberapa ahli, faktor individu seperti ciri kepribadian dan kehidupan keluarga, sangat mempengaruhi seseorang yang mengalami sindrom ini.

Efek Burnout

Dilansir dari Helpguide.org, efek negatif burnout dapat meluas ke setiap bidang kehidupan. Mengingat kondisi burnout adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh rutinitas serta beratnya tuntutan pekerjaan, maka saat stres ini berlanjut pekerja mulai kehilangan minat dan motivasi. 

Burnout juga dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada tubuh yang membuat seseorang rentan terhadap penyakit seperti pilek dan flu. Karena banyak konsekuensinya, penting untuk segera mengetahui cara mengatasi burnout.

Meskipun tidak tergolong sebagai kondisi medis tertentu, burnout tetap mengacu pada keadaan stres akibat pekerjaan. Dijelaskan dalam situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), burnout adalah salah satu dari "11th Revision of the International Classification of Diseases" atau ICD-11 sebagai fenomena pekerjaan.

Burnout adalah sindrom yang dikonseptualisasikan sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola. Ada tiga hal yang mencakup dimensi burnout yaitu perasaan kehabisan energi atau kelelahan, peningkatan jarak mental dari pekerjaan seseorang, atau perasaan negatif terkait dengan pekerjaan seseorang dan mengurangi kinerja profesional.

Penyebab Burnout

Burnout syndrome terutama job burnout adalah kondisi yang membuat seseorang merasa membenci pekerjaannya dan mulai merasa kurang mampu di tempat kerjanya.

Pada dasarnya siapa pun yang merasa terlalu banyak bekerja dan kurang dihargai berisiko mengalami burnout. Sebut saja seperti pekerja kantoran yang bekerja keras dan jarang mengambil cuti selama bertahun-tahun, hingga ibu rumah tangga yang lelah merawat keluarga serta melakukan pekerjaan rumah tangga.

Sebenarnya pekerjaan dengan risiko stres tinggi tidak melulu akan menimbulkan burnout. Sebab, jika stres ini dikelola dengan baik maka efeknya tidak akan begitu buruk.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...