Mengenal Perbedaan Bachelor Degree dengan Jenjang Pendidikan Lain
Setelah seseorang menamatkan pendidikan formal, maka yang bersangkutan akan mendapatkan gelar sesuai tingkat pendidikannya. Jika Anda menempuh pendidikan di luar negeri, maka Anda akan mendapatkan gelar seperti bachelor degree, undergraduate, graduate, dan postgraduate.
Lantas, apa yang membedakan keempat jenis gelar tersebut? Temukan jawabannya pada penjelasan berikut.
Perbedaan Gelar Pendidikan di Luar Negeri
Jika menempuh pendidikan di luar negeri, maka Anda akan mendapatkan gelar yang dikenal dengan istilah degree. Gelar tersebut berbeda-beda sesuai dengan jenjang pendidikannya. Berikut ini sejumlah gelar pendidikan di luar negeri yang perlu dimengerti.
1. Bachelor Degree
Bachelor degree artinya gelar yang diperoleh setelah seseorang menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi tingkat pertama atau S1. Seseorang yang mendapatkan gelar ini berarti sudah mempelajari dan menyelesaikan mata kuliah di perguruan tinggi.
Selain itu, seseorang yang mendapatkan gelar ini harus menyelesaikan pembelajaran di perguruan tinggi dalam kurun waktu kurang lebih empat tahun.
2. Undergraduate
Undergraduate merupakan gelar yang setara dengan diploma. Jenjang pendidikan diploma di luar negeri terdiri atas dua jenis yaitu Certificate dan Associate Degree. Certificate degree diperoleh setelah seseorang menempuh pendidikan selama satu tahun.
Sedangkan, untuk gelar Associate Degree didapatkan setelah seseorang menempuh pendidikan dua tahun. Di luar negeri, Associate Degree terrbagi menjadi empat jenis, antara lain; Associate of Arts (AA), Associate of Sciense (AS), Associate of Applied Arts (AAA), dan Associate of Applited Science (AAS).
Sama seperti gelar diploma pada umumnya, seseorang yang menempuh pendidikan di jenjang ini juga akan fokus pada pendidikan keterampilan. Pembelajaran ini sangat berguna untuk melatih seseorang yang ingin langsung bekerja selepas lulus kuliah.
Kuliah di jenjang pendidikan ini memiliki kurun waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan jenjang S1. SKS yang harus diselesaikan juga relatif lebih sedikit yaitu hanya sekitar 60 SKS.
3. Graduate
Jenis jenjang pendidikan selanjutnya yaitu graduate atau jenjang pendidikan lanjutan setelah bachelor degree (S1). Dengan kata lain graduate merupakan jenjang pendidikan untuk mendapatkan gelar master atau magister (S2).
Walaupun demikian, terdapat beberapa universitas di luar negeri yang mengelompokan gelas master dalam program postgraduated. Seseorang yang ingin mendapatkan gelar tersebut harus menempuh pendidikan selama kurang lebih satu hingga dua tahun. Gelar master juga hanya bisa diberikan kepada seseorang yang sudah mendapatkan gelar bachelor.
4. Postgraduated
Postgraduated adalah jenjang pendidikan yang setara dengan S3 di luar negeri. Seseorang yang lulus pada jenjang pendidikan ini akan memperoleh gelar Doktor atau PhD. Pendidikan postgraduated ini biasanya ditempuh selama kurang lebih tiga tahun setelah yang bersangkutan mendapatkan gelas master.
Tips Lulus Kuliah Tepat Waktu
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa setiap jenjang pendidikan memiliki waktu normal yang bisa ditempuh. Misalnya pada jenjang pendidikan bachelor degree, normalnya bisa selesai dalam waktu 3,5 – 4 tahun. Namun, pada kenyataannya banyak mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan S1 lebih dari 4 tahun.
Lantas, bagaimanakah cara agar bisa lulus kuliah tepat waktu? Mengutip dari lp3i.ac.id, berikut beberapa tips lulus kuliah tepat waktu yang bisa Anda terapkan.
1. Menetapkan Tujuan Kuliah
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai kuliah yaitu menetapkan tujuan kuliah. Belajar di perguruan tinggi berbeda dengan belajar di bangku sekolah. Setiap mahasiswa dituntut mandiri untuk bisa mengelola waktu dan menyelesaikan pendidikannya.
Maka dari itu, Anda harus memiliki tujuan yang jelas agar bisa selalu bersemangat dalam menempuh pendidikan di bangku kuliah. Dengan kata lain, tujuan bisa menjadi motivasi tersendiri dalam kuliah.
2. Maksimalkan SKS
Saat kuliah, kita akan mengenal istilah Sistem Satuan Kredit Semester atau SKS. Istilah ini digunakan untuk menetukan beban studi yang harus diselesaikan mahasiswa agar bisa mendapatkan gelar pendidikan.
Semakin cepat SKS diselesaikan, maka semakin cepat mahasiswa tersebut lulus. Maka dari itu, salah satu tips cepat lulus kuliah yaitu memaksimalkan SKS yang dibebankan.
Agar bisa selalu mengambil SKS penuh, biasanya mahasiswa diharuskan memiliki nilai atau IPK sesuai ketentuan universitas tersebut. Oleh sebab itu, mempertahankan nilai menjadi hal yang sangat penting agar bisa memaksimalkan SKS selama kuliah.
3. Serius Menyelesaikan Tugas Akhir
Sebelum dinyatakan lulus, mahasiswa harus menyelesaikan tugasnya akhirnya. Biasanya tugas akhir ini dalam bentuk riset dan karya ilmiah berupa laporan, skripsi, tesis, atau disertasi.
Tugas akhir sering dianggap menakutkan. Padahal, jika serius dalam mengerjakannya, tugas akhir bisa diselesaikan dengan mudah.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir, Anda harus berperan aktif untuk melakukan bimbingan dan komunikasi dengan dosen pembimbing. Selain itu, Anda juga harus rajin mempelajari topik yang tengah di kaji. Dengan demikian tugas akhir bisa cepat selesai dan Anda bisa lulus lebih cepat.