Mengenal Cara Kerja Dinamo Sepeda yang Unik dan Menarik
Jika mendengar soal dinamo sepeda, seringkali ingatan orang akan mengarah pada sepeda ontel. Sepeda model tua ini, menggunakan dinamo untuk menyalakan lampu yang menempel di bawah stang.
Cara kerja dinamo sepeda ini, sejatinya mirip dengan pembangkit listrik lainnya, yang mengubah gerak menjadi energi listrik. Pada sepeda, dinamo hanya mampu menghasilkan arus listrik yang kecil, dan hanya berfungsi untuk menyalakan lampu depan dan belakang.
Tingkat penerangan yang dihasilkan oleh dinamo sepeda, tergantung dari cepatnya roda berputar, di mana semakin cepat roda berputar, maka semakin besar arus listrik yang dihasilkan.
Sejarah Singkat Dinamo Sepeda
Dinamo sepeda muncul berkat prinsip induksi elektromagnetik, yang dicetuskan oleh Michael Faraday, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris. Ia membuat hipotesis, bahwa medan magnet seharusnya dapat menimbulkan arus listrik.
Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, terlihat bahwa gerakan magnet di dalam kumparan menyebabkan jarum galvanometer menyimpang. Jika kutub utara magnet digerakkan mendekati kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan.
Penyimpangan jarum galvanometer tersebut, menunjukkan bahwa pada kedua ujung kumparan terdapat arus listrik. Peristiwa munculnya arus listrik inilah, yang disebut sebagai induksi elektromagnetik. Prinsip ini, yang kemudian diadopsi menjadi dinamo sepeda.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Dalam hal ini, energi kinetik dihasilkan dari kayuhan kaki pada pedal untuk memutar roda. Putaran roda ini, yang kemudian menghasilkan energi dan dapat menghasilkan energi listrik.
Komponen Dinamo Sepeda
Umumnya, dinamo sepeda menggunakan jenis dinamo berbentuk botol, yang terdiri dari sejumlah komponen. Tercatat ada empat komponen pembentuk dinamo sepeda, yakni rotating ridged knob, magnet, iron core, dan copper coil.
1. Rotating Ridged Knob
Komponen dinamo sepeda yang satu ini, merupakan sebuah poros yang bersentuhan langsung dengan samping sepeda. Fungsinya, adalah untuk memutar magnet yang ada di dalam dinamo.
2. Magnet
Magnet yang ada dalam dinamo sepeda, ditanamkan secara permanen. Magnet ini mempunyai kutub utara dan selatan, yang akan di putar oleh rotating ridged knob mengelilingi inti besi (iron core).
3. Iron Core
Komponen dinamo sepeda berikutnya adalah iron core. Komponen ini merupakan inti besi yang berfungsi untuk memudahkan jalannya fluksi.
4. Copper Coil
Komponen dinamo sepeda yang terakhir, adalah copper coil. Komponen ini berbentuk kawat, yang berfungsi menangkap dan mengalirkan energi listrik yang dihasilkan dinamo ke lampu.
Cara Kerja Dinamo Sepeda
Seperti telah disebutkan sebelumnya, dinamo sepeda dapat menghasilkan listrik karena adanya penerapan dari hukum Faraday, di mana apabila suatu kumparan diputar pada area di sekitar medan magnet sehingga memotong garis gaya magnet, maka masing-masing kumparan gaya gerak listrik (GGL).
Magnet dalam dinamo sepeda yang diputar oleh rotating ridged knob. Karena dihubungkan dengan cincin geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL berupa arus induksi AC (arus bolak-balik).
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday, menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
Besar tegangan generator ditentukan oleh sejumlah faktor, antara lain:
- Kecepatan putaran.
- Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk.
- Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet.
- Konstruksi generator.
Jika magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi AC pada kumparan. Jika pada sebuah lampu sepeda dipasang kabel yang menghubungkan kedua ujung kumparan, lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC.
Akibatnya, lampu tersebut menyala, di mana tingkat penerangannya akan semakin tinggi jika perputaran magnet tetap makin cepat. Dengan kata lain, semakin cepat laju sepeda, maka akan semakin terang nyala lampu yang dihasilkan, karena arus listrik yang dihasilkan semakin besar.