Mengenal Kalkulator Kesehatan Mental, Alat Deteksi Dini Kondisi Mental

Anggi Mardiana
13 Oktober 2022, 11:11
kalkulator kesehatan mental
Katadata
Ilustrasi, orang yang mengalami depresi.

Kalkulator kesehatan mental kini tengah menjadi perbincangan yang perlu diperhatikan. Alat ini membantu pengukuran kesehatan jiwa seseorang, melalui pengisian beberapa pertanyaan.

Penggunaannya semakin banyak diketahui orang, terutama kalangan muda, utamanya setelah Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober. Peringatan tersebut, diinisiasi oleh lembaga kesehatan dunia yaitu World Federation of Mental Health (WFMH).

Penggunaan kalkulator kesehatan mental tergolong penting, sebagai alat untuk deteksi dini adanya gangguan dalam kesehatan mental. Keberadaannya semakin penting, tatkala banyak terjadi kasus bunuh diri atau upaya bunuh diri terjadi, karena adanya gangguan pada kesehatan mental.

Gangguan pada kesehatan mental, bisa dipicu oleh sejumlah peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan dan cukup berdampak besar bagi kepribadian seseorang. Beberapa peristiwa itu di antaranya pelecehan anak, kekerasan dalam rumah tangga, dan stress jangka panjang yang dibiarkan secara terus-menerus.

Gangguan mental yang tidak segera ditangani dengan baik, bisa mengubah cara pandang seseorang menangani stress, berhubungan dengan orang lain, serta munculnya hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Maka dari itu, penting untuk mengenali kalkulator kesehatan mental demi mendeteksi adanya gangguan dalam kesehatan mental.

Sekilas tentang Kesehatan Mental

Menurut organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah suatu kondisi kesejahteraan yang disadari oleh individu, yang menyangkut kemampuan mengelola stress, bekerja dengan produktif dan berperan di dalam komunitasnya

Sementara, Pieper dan Uden (2006) mendefinisikan kesehatan mental sebagai suatu kondisi di mana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri. Selain itu, bisa menerima kelemahan, kekurangan, mampu menghadapi beragam masalah dan memiliki kepuasan serta kebahagiaan di dalam hidupnya.

Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental juga tidak boleh luput dari perhatian. Sebab, jika terganggu, kondisi fisik dan kualitas hidup juga bisa menurun.

Mengutip alodokter.com, seseorang dapat dikatakan sehat secara mental ketika ia merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, maupun sosial. Kesehatan mental ini mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, bertindak, membuat keputusan, dan berinteraksi dengan orang lain.

Kepekaan akan kesehatan mental tak hanya berlaku pada orang dewasa yang produktif, tetapi juga anak-anak, remaja, dan orang lanjut usia (lansia).

Seseorang dengan kesehatan mental yang baik, mampu produktif dalam komunitasnya, serta menggunakan potensi yang dimiliki secara maksimal. Ia juga mampu berpikir positif, serta mampu menghadapi masalah dengan pikiran yang jernih.

Selain itu, orang yang memiliki kesehatan mental yang prima, juga mampu berkomunikasi dengan lebih baik, berkontribusi kepada komunitas, serta memiliki lingkungan pertemanan yang sehat.

Mengenal Kalkulator Kesehatan Mental

Bagi seseorang yang tengah mengalami hari-hari begitu berat, sebaiknya perlu berhati-hati karena ini bukanlah pertanda bagus. Untuk mendeteksi apakah ada gangguan dalam kesehatan mental, alat yang bisa digunakan adalah alkulator kesehatan mental.

Ini merupakan langkah awal untuk mengetahui kondisi mental di dalam diri. Tesnya cukup akurat dan bisa dilakukan secara online melalui situs resmi penyedia tes kesehatan mental. Nantinya akan ada sejumlah pertanyaan yang bisa diisi dengan pernah, sering, kadang-kadang dan hampir selalu.

Ada banyak jenis gangguan mental yang dialami oleh seseorang namun yang paling sering ialah stress dan depresi. Adapun, tiga gangguan yang bisa dideteksi dalam kalkulator kesehatan mental, yakni sebagai berikut:

  • Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang ditandai dengan adanya perasaan sedih secara mendalam dan kehilangan minat terhadap beragam hal yang disukai. Seseorang dikatakan depresi jika mengalami perasaan sedih, tidak berharga dan putus harapan selama 2 minggu.

  • Stress

Stress merupakan suatu reaksi tubuh ketika seseorang mengalami ancaman, tekanan dan perubahan. Mereka yang mengalami stress biasanya karena ada tuntutan lebih besar dari kemampuannya.

  • Anxiety

Anxiety merupakan gangguan kecemasan, gelisah dan pikiran negatif yang mana sulit dihilangkan dan cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa gejala di antaranya panik dan fobia sehingga membutuhkan terapi.

Beberapa Upaya Pengobatan Gangguan Mental

Selain melakukan tes melalui kalkulator kesehatan mental, untuk langkah selanjutnya seseorang bisa melakukan beberapa upaya pengobatan gangguan mental. Secara umum, ada tiga upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi adanya gangguan dini pada kesehatan mental, yakni melalui psikoterapi, mengonsumsi obat yang diresepkan, serta menata rencana diri.

1. Psikoterapi

Psikoterapi merupakan media cukup aman bagi penderita untuk bisa mengungkapkan perasaan dan meminta saran kepada psikiater. Nantinya seorang psikiater akan membimbing dan memberikan bantuan kepada pengidap agar bisa mengontrol perasaannya.

2. Mengonsumsi Obat yang Diresepkan

Pemberian obat ditujukan untuk mengubah senyawa kimia yang ada di otak. Obat-obatan yang digunakan berupa golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), antidepresan trisiklik dan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs). Obat-obatan ini hanya bisa didapat melalui resep yang diberikan oleh psikiater.

3. Membuat Rencana Untuk Diri Sendiri

Di samping melakukan psikoterapi dan mengonsumsi obat-obatan, penderita perlu membuat rencana bagi dirinya sendiri agar bisa melawan penyakit mental. Rencana ini perlu dilakukan untuk memantau proses pemulihan dan mengenali sejumlah pemicunya.

Gejala Gangguan Mental dan Upaya Pencegahannya

Gangguan mental terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya depresi, bipolar, gangguan kecemasan, OCD, PTSD dan psikiosis. Adapun jenis gangguan mental yang biasa terjadi pada sekelompok orang seperti wanita setelah melahirkan yaitu postpartum.

Dengan adanya gangguan mental tentunya berpengaruh terhadap kondisi fisik seseorang. Beberapa gejala yang ditimbulkan akan mengganggu pekerjaan dan kehidupan penderitanya. Berikut beberapa gejalanya:

  • Adanya perubahan suasana hati.
  • Menarik diri dari lingkungan sosial.
  • Merasa sedih secara terus-menerus tanpa alasan yang jelas.
  • Sering merasa sensitif dan marah secara berlebihan.
  • Merasa putus asa.
  • Memiliki pengalaman buruk yang sulit dilupakan.
  • Sering merasa takut, khawatir dan bingung.
  • Tidak mampu mengatasi stress

Sebelum mengalami kondisi di atas, kamu bisa mulai melakukan beberapa upaya pencegahan agar kesehatan mental tetap terjaga baik. Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan di antaranya:

  • Melakukan aktivitas fisik secara tetap.
  • Menjaga pikiran tetap positif.
  • Membantu orang lain dengan tulus.
  • Mengatasi masalah dengan baik.
  • Menjaga hubungan baik dengan orang lain.
  • Istirahat dan tidur yang cukup.

Kalkulator kesehatan mental meruapakan upaya awal untuk mengetahui kondisi mental seseorang. Selanjutnya, diperlukan diagnosa dari seorang ahli atau psikiater untuk membantu proses penyembuhan.

Bagi seseorang yang merasakan adanya gangguan pada kesehatan mental, disarankan mengukurnya melalui kalkulator kesehatan mental, sebagai alat deteksi dini, sebelum meminta bantuan profesional. Meski demikian, keberadaan kalkulator ini tidak mutlak, karena jika seseorang merasakan ada hal yang tidak beres dalam mentalnya, bisa langsung ke psikiator atau psikolog.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...