6 Contoh Puisi Perpisahan Guru sebagai Bentuk Apresiasi

Destiara Anggita Putri
29 November 2022, 12:51
Puisi Perpisahan Guru
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww.
Ilustrasi, Guru SMA Negeri 1 Ciruas (kedua kiri) menyalami guru senior usai menyerahkan bingkisan saat peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022 di Serang, Banten, Jumat (25/11/2022). Hari Guru Nasional diperingati untuk mengenang dan menjunjung tinggi jasa-jasa para guru.

Guru merupakan sosok pengganti orang tua selama Anda belajar di sekolah. Merekalah yang berjasa mengajar, mendidik, serta memberikan ilmu sehingga Anda bisa menjadi murid yang cerdas.

Meskipun Anda akan berpisah dengan mereka setelah lulus, jasa guru tentunya tidak boleh dilupakan begitu saja. Anda bisa mengapresiasi jasa guru dengan menulis sebuah puisi perpisahan. 

Tidak hanya bentuk apresiasi, puisi ini juga bisa digunakan sebagai sarana untuk mengucapkan ucapan terima kasih kepada guru tercinta sekaligus meminta doa restu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Puisi ini bisa diberikan kepada guru saat acara perpisahan.

Puisi Perpisahan Guru

Berikut adalah enam contoh puisi perpisahan guru dari berbagai sumber sebagai tanda terima kasih atas jasanya:

1. Sajak untuk Bapak dan Ibu Guru Tercinta

Dikutip dari buku Puisi Tunas Bangsa

Hadirmu laksana secercah cahaya

Yang memberikan sinar di dalam gulita

Adamu bagaikan tetesan embun pagi

Yang memberikan sejuk pada nurani

Bapak dan ibu guru

Adamu sungguh sangat berharga

Jasamu sungguh mulia

Ajarmu memberiku cahaya

Dari gelapnya kebodohan dunia

Bapak dan ibu guru

Engkau adalah pahlawan bagi hidupku

Saatnya tiba untuk perpisahan denganmu

Namun jasamu akan selalu di hatiku

Terima kasih bapak dan ibu guru

2. Pamit Menjemput Masa Depan

Karya Ozy V. Alandika

Rasanya baru kemarin aku menyapa jendela ilmu

Duduk rapi

Duduk siap

Dengan tangan yang terlipat di atas meja

Waktu itu aku gemetaran

Kuingat-ingat apakah diri ini sudah sarapan, sudah minum susu buatan ibunda tercinta

Sepertinya sudah

Tapi rasa khawatir ini ialah bertemu denganmu

Guruku

Waktu itu aku takut akan salah

Aku takut nanti dimarah

Dihantam dengan pertanyaan susah

Diminta membawa sepaket pekerjaan rumah

Duhai guruku,

Waktu itu duniaku sempit

Aku hanya berpikir tentang sepetak ruang kelas

Tentang piket yang harus datang pagi-pagi

Tentang literasi

Tentang disiplin yang tiada boleh terpungkiri

Tapi sekarang aku sadar

Tiada hal yang perlu aku khawatirkan

Karena guru telah membimbing dan memberi pelajaran

Salahku tetap bernilai bulan

Yang nantinya akan segera terang mengusir kelam

Duniaku ternyata luas

Bukan selebar buku paket

Tapi sejauh mata ini memandang, tidak akan habis pandang

Duhai guruku

Pada bahagia dan harunya hari ini

Aku ingin pamit

Aku ingin melangkah menjemput masa depan

Jalanku masih panjang

Sungguh, saban langkah ini terasa berat

Tapi kaki ini rasanya semakin kuat

Motivasi guruku laksana obat

Sekecil apapun capaiku tetap diberi selamat

Duhai guruku

Aku pamit

Bukan untuk berpisah

Tapi untuk menggapai impian sebagaimana yang engkau doakan

3. Terima Kasih Guruku

Karya Ikke Nurjanah

Kau mentari yang tak habis berbagi

Petuahmu pelita di petang hati

Saat aku terpuruk dan jatuh

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...