Memahami Upaya Menghadapi Gunung Api Meletus

Annisa Fianni Sisma
5 Desember 2022, 16:11
Upaya Menghadapi Gunung Api Meletus
sultra.antaranews.com
Ilustrasi, awan panas guguran (APG) Semeru sudah melebihi jembatan Gladak Perak pada Minggu (4/12/2022) (ANTARA/HO-Medsos Bupati Lumajang).

Gunung Semeru yang terletak di dekat Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi atau letusan hingga puluhan kali sejak Minggu (4/12). Kejadian tak terduga ini pun menuntut masyarakat harus memahami adanya upaya menghadapi gunung api meletus.

Mengutip Antara, status Gunung Semeru mengalami kenaikan dari Level III atau siaga menjadi Level IV atau awas sejak Minggu pukul 12.00 WIB. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Mukdas Sofian di Gunung Sawur melaporkan bahwa aktivitas Gunung Semeru juga berlangsung pada Senin (5/12) sebanyak satu kali pada waktu 00.00 hingga 06.00 WIB.

Advertisement

Melihat dari jarak jauh, sejauh ini terlihat asap kawah putih dengan intensitas tipis hingga sedang. Ketinggian asap kawah putih tersebut mencapai 500 meter dari puncak. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pun memberikan rekomendasi yakni masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 Km dari puncak.

Berkaitan dengan hal tersebut, tentu perlu mengetahui lebih lanjut terkait upaya menghadapi gunung api meletus. Berikut ini penjelasan masing-masing upaya tersebut yang terbagi menjadi pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.

1. Upaya Menghadapi Gunung Api Meletus Pra-Bencana

Upaya menghadapi gunung api meletus juga diperlukan sebelum terjadinya bencana. Berikut ini poin-poin yang dapat diterapkan sebelum terjadinya bencana bagi masyarakat di sekitar gunung berapi.

  • Perhatikan Arahan Lembaga Resmi yang Memantau dan Mengamati Kegiatan Gunung Api Aktif

Lembaga resmi yang menangani dan melakukan pengawasan terhadap pergerakan gunung berapi telah memiliki sistem yang memonitor pergerakan gunung tersebut. Masyarakat wajib memperhatikan dan menerapkan arahan lembaga tersebut agar mampu mengatasi dan menghadapi ketika terjadi bencana alam.

  • Membuat dan Menyediakan Peta Kawasan Rawan Bencana

Buat sebuah peta kawasan rawan bencana agar mudah mengetahui daerah yang rawan terkena bencana alam.

  • Pelajari Jalur Evakuasi dan Skenario Jalur Lain

Sebelum benar-benar terjadi bencana, masyarakat wajib mengetahui rute evakuasi. Hal ini penting agar penyelamatan diri dapat berlangsung lebih cepat ketika masyarakat sedang dalam keadaan terdesak.

Apabila jalur utama tidak bisa dilewati, maka masyarakat pun harus menggunakan jalur lain. Oleh karena itu, sebelum adanya bencana, sebaiknya siapkan jalur evakuasi lain jika dampak erupsi gunung semakin meluas atau menutup jalur utama penyelamatan.

  • Gunakan Masker dan Kacamata Pelindung

Selain memperhatikan arahan dari lembaga resmi, persiapan pribadi yang tak kalah penting adalah menyiapkan masker dan kacamata pelindung. Gunakan masker yang menutup rapat hidung dan mulut agar jika terjadi bencana, saluran pernafasan pun terlindungi dari abu yang bertebaran.

Selain itu, pentingnya menggunakan kacamata pelindung adalah untuk mencegah partikel gunung berapi masuk ke mata. Pasalnya, partikel tersebut dapat menyebabkan mata kemerahan karena iritasi dan mempersulit penglihatan saat hendak menyelamatkan diri.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement