Contoh Kebijakan Diskonto dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian

Siti Nur Aeni
7 Juli 2022, 14:49
kebijakan diskonto
ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.
Ilustrasi, teller melayani jual beli mata uang Dolar AS di sebuah tempat penukaran uang.

Salah satu kebijakan moneter yang bisa diambil oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yaitu kebijakan diskonto. Apa yang dimaksud dengan kebijakan diskonto? Simak penjelasan berikut untuk dapatkan informasi lebih lengkap.

Pengertian dan Konsep Kebijakan Diskonto

Berdasarkan keterangan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskonto adalah potongan atau bunga yang harus dibayar oleh orang yang menjual wesel atau surat dagang yang diuangkan sebelum waktunya.

Advertisement

Bank Indonesia dalam unggahan di akun Twitter miliknya juga menjelaskan kebijakan diskonto adalah kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia dengan mempengaruhi jumlah uang yang beredar lewat pengaturan suku bunga pemberian kredit bank sentral kepada bank umum.

Sementara itu, dalam “Modul Ekonomi Kelas XI KD 3.5 dan 4.5” disebutkan bahwa, kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara mengubah tingkat suku bunga bank umum.

Konsep dari kebijakan ini yaitu saat jumlah uang yang beredar di masyarakat melebihi kebutuhan (gejala inflasi), maka bank sentral akan mengeluarkan kebijakan menaikan suku bunga bank umum. Tujuannya untuk menarik minat masyarakat agar menyetorkan uangnya ke bank sebagai tabungan.

Sedangkan, saat jumlah uang yang beredar lebih sedikit dibandingkan jumlah barang dan jasa, maka bank sentral bisa mengambil kebijakan untuk menurunkan suku bunga bank. Harapannya dengan kebijakan ini, masyarakat bisa melakukan pinjaman dari bank dan menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Contoh Kebijakan Diskonto dan Pengaruhnya

Kebijakan diskonto menjadi bagian penting dalam sistem perekonomian sebuah negara. Kebijakan diambil demi mencapai keseimbangan ekonomi. Setidaknya ada tiga contoh kebijakan diskonto yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Mengutip dari finansialku.com, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Memperjualbelikan Surat Berharga

Kepercayaan masyarakat kepada Bank Indonesia selaku bank sentral menjadi hal yang penting. Maka dari itu, BI selalu berupaya untuk menjaga kepercayaan masyarakat lewat beberapa kebijakan yang diambilnya.

Salah satu upaya untuk memelihara kepercayaan masyarakat yaitu dengan memberikan kepastian bahwa bank umum bisa membayar seluruh cek yang diajukan atau dikeluarkan nasabah. Maka dari itu, BI bisa memberikan pinjaman kepada bank umum demi kelancaran aktivitas tersebut.

Tak hanya itu, BI juga bisa membeli surat berharga tertentu yang dimiliki bank umum, saat bank tersebut memiliki masalah yang berhubungan dengan cadangan kas. Apabila bank umum menjual surat berharganya ke BI, maka aktivitas jual beli tersebut dikenal dengan nama politik diskonto.

Surat berharga yang bisa diperjualbelikan yaitu surat berharga yang likuid atau mudah dicarikan. Contohnya, surat sertifikat dari Bank Indonesia.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement