Memahami Contoh Laporan Keuangan Sederhana Usaha Kecil
Manfaat adanya pembukuan pengeluaran dan pemasukan adalah mampu menekan risiko kehilangan uang, aset, produk, dan lain sebagainya. Selain itu, penjual akan mengetahui produk mana yang paling laris sehingga dapat menentukan strategi marketing berikutnya.
Manfaat lainnya yakni mampu mengetahui jumlah piutang secara jelas dan rinci. Hal ini akan bersampak pada kondisi bisnis di masa depan. Tak hanya itu, penjual juga dapat mengetahui nominal utang dan piutang sehingga mampu mengelola keuangan dengan baik. Penjual juga dapat mengetahui biaya operasional sehingga akan menyesuaikan untuk kedepannya.
Pastikan pembukuan pengeluaran dan pemasukan tersebut dilaksanakan secara berkala, disiplin, dan teratur. Pasalnya, jika ada satu transaksi yang tidak tercatat maka akan membuat seluruh penghitungan menjadi berantakan.
Oleh karena itu, penanggung jawab pembukuan pengeluaran dan pemasukan haruslah dipegang oleh orang yang bertanggungjawab sesuai bidangnya agar mudah memahaminya.
Itulah penjelasan tentang contoh pembukuan pengeluaran dan pemasukan. Selanjutnya dapat dipahami bahwa penyusunan pembukuan yang dimaksud dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang dimiliki.
Nomor | Akun | Debit | Kredit |
1 | Kas | 100.000.000 | |
2 | Biaya Alat | 10.000.000 | |
3 | Modal | 20.000.000 | |
4 | Utang | 3.000.000 | |
5 | Gaji Karyawan | 2.000.000 | |
6 | Pendapatan | 10.000.000 | |
Total | 123.000.000 | 33.000.000 |
Contoh Laporan Arus Kas
Aktivitas Operasional | |
Laba Bersih | 100.000.000 |
Penyusutan | 10.000.000 |
Piutang Usaha | 40.000.000 |
Utang Usaha | 40.000.000 |
Persediaan | 70.000.000 |
Kas Aktivitas Operasional | 200.000.000 |
Aktivitas Investasi | |
Pembelian Aktiva | 10.000.000 |
Penjualan Aktiva | 10.000.000 |
Akuisisi | 40.000.000 |
Kas Aktivitas Investasi | 60.000.000 |
Aktivitas Pendanaan | |
Deviden yang Dibayarkan | 60.000.000 |
Pembelian Kembali Saham Biasa | 20.000.000 |
Kas untuk Aktivitas Pendanaan | 30.000.000 |
Kas Naik | 45.000.000 |
Kas dan Setara Kas | 30.000.000 |
Kas dan Setara Kas | 30.000.000 |
Contoh Laporan Keuangan Sederhana Usaha Kecil Berupa Laba Rugi dan Neraca
PT SEJAHTERA BERKAH HEBATNeraca Saldo Belum DisesuaikanJanuari 2022 | |||
Keterangan | Debit | Kredit | |
Kas | 20.000.000 | ||
Alat Kantor | 5.000.000 | ||
Bahan Baku Habis Pakai | 200.000 | ||
Pendapatan | 30.000.000 | ||
Piutang | 10.000.000 | ||
Beban Transport | 500.000 | ||
Rumah Tangga | 200.000 | ||
Konsumsi | 200.000 | ||
Beban Gaji | 10.000.000 | ||
Prive | 1.000.000 | ||
Modal | 10.000.000 | ||
Pengeluaran Lainnya | 1.000.000 | ||
Total | 47.100.000 | 40.000.000 |
Ketentuan Pembuatan Laporan Keuangan Sederhana untuk Usaha Kecil
Setelah melihat contoh laporan keuangan sederhana usaha kecil, tentu dapat diketahui adanya ketentuan dalam pembuatan laporan keuangan. Untuk memahaminya lebih jelas, berikut ini ketentuan pembuatan laporan keuangan sederhana usaha kecil.
1. Pencatatan Harus Dilakukan Berkala
Pencatatan harian harus dilakukan secara berkala. Hal ini dilaksanakan agar laporan keuangan sederhana usaha kecil yang diperiksa perbulan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
Setiap transaksi memiliki nominal yang berbeda-beda tergantung dengan nota masing-masing. Oleh karena itu, dalam pencatatan harus dilakukan secara cermat dan teliti.
2. Penanggung Jawab Harus Benar-benar Memahami Akuntansi
Untuk melakukan pencatatan dalam laporan keuangan usaha kecil, penanggung jawab catatan tersebut sebaiknya merupakan pihak yang memahami akuntansi. Pasalnya, jika terdapat kekeliruan, maka dampak yang ditimbulkan pun akan besar.
Laporan menjadi rancu dan tidak sesuai realita. Ilmu akuntansi akan sangat membantu dalam memahami contoh laporan keuangan sederhana usaha kecil di atas.
3. Perlu Membuat Buku Catatan Pengeluaran Usaha
Setelah melihat contoh laporan keuangan sederhana usaha kecil, terdapat nominal pengeluaran usaha yang harus masuk dalam laporan. Sebaiknya, buat buku catatan khusus pengeluaran usaha. Hal ini diperlukan untuk memeriksa konsistensinya.
Dengan adanya buku catatan pengeluaran usaha, pemilik usaha akan dapat dengan mudah mencocokan jika ada nominal yang kurang sesuai. Catat semua jenis pengeluaran baik pengeluaran pembelian barang maupun dengan jumlah yang banyak.
4. Perlu Membuat Buku Catatan Pemasukan Usaha
Tak hanya berhenti membuat buku catatan pengeluaran usaha, pengusaha juga perlu membuat buku catatan pemasukan usaha. Hal ini juga diperlukan untuk memeriksa jika ada nominal yang tidak sesuai.
Selain itu, buku ini juga akan mempermudah melihat rincian pemasukan dan melihat komponen lain seperti hari, tanggal, dan besaran pemasukan yang ada. Kemudian, buku catatan pemasukan usaha juga mempermudah dalam membuat laporan keuangan sederhana usaha kecil tersebut.
5. Membuat Buku Kas Utama
Buku ketiga yang perlu dibuat adalah buku kas utama. Buku kas utama adalah gabungan dari buku catatan pemasukan dan buku catatan pengeluaran usaha.
Buku kas utama ini justru menjadi bagian yang penting dalam laporan keuangan sederhana. Tujuan pembuatan buku kas ini yakni mengetahui rincian besar jumlah kerugian dan keuntungan yang dialami oleh perusahaan.
Pengusaha juga dapat melihat strategi marketing seperti apa yang cocok dengan perusahaan. Transaksi pun akan lebih transparan dan jelas.
Demikian contoh laporan keuangan sederhana usaha kecil beserta ketentuan pembuatan laporan keuangan yang dapat diadopsi. Selanjutnya dapat diketahui bahwa pembuatan laporan keuangan sederhana meskipun oleh usaha yang kecil adalah hal yang penting.
Selain untuk pertanggungjawaban, melalui laporan keuangan pelaku usaha juga mampu mengukur kemampuan finansial untuk menerapkan strategi marketing yang sesuai dengan bisnisnya.