Memahami Cara Kerja Rem Cakram dan Komponennya
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar cara kerja rem cakram menjadi lebih baik. Seperti diketahui, rem dibuat agar pengendara merasa aman dan selamat selama berkendara. Dalam hal ini, penggunaan rem cakram memiliki peran penting dalam mengurangi laju kendaraan.
Rem cakram umumnya memanfaatkan metode jepitan pada piringan. Pada sistem pengereman, rem cakram digunakan karena memiliki tingkat efektivitas yang lebih unggul dibandingkan perangkat pengereman lain.
Cara Kerja Rem Cakram
Rem cakram sering digunakan pada sistem pengereman sebagian besar kendaraan yang ada, terutama mobil. Rem cakram dipilih untuk menghentikan dan mengurangi putaran piringan roda kendaraan. Untuk lebih memahami bagaimana cara kerja rem cakram, berikut penjelasannya kami lansir dari Auto2000.co.id:
1. Ketika Pedal Rem Diinjak
Ketika Anda menginjak pedal rem akan muncul tekanan hidraulis yang dihasilkan dari master silinder. Tekanan hidraulis akan diarahkan ke bagian kaliper rem sehingga bisa menggerakan piston di dalamnya.
Pergerakan piston akan mendorong kedua kampas rem yang bergerak sehingga mengunci pinggiran cakram yang sedang berputar. Hasilnya cakram akan berhenti berputar dan kendaraan akan melambat berhenti.
2. Ketika Pedal Rem Dilepas
Setelah pedal rem lepas, tekanan hidraulis yang ada di dalam sistem rem sebelumnya menjadi hilang. Akibatnya, kampas rem akan kehilangan daya tekan yang berasal dari injakan kaki dan membuat cakram kembali berputar. Saat ini terjadi, kendaraan akan bergerak kembali. Ada dua jenis caliper rem pada rem cakram yang punya cara berbeda, yaitu:
• Single Piston (Floating Caliper)
Tipe ini hanya memiliki satu piston yang aktif bergerak dalam menekan sisi brake pad. Bukan berarti hanya satu sisi yang tertekan. Sisi lainnya otomatis tertekan karena posisi caliper dapat bergeser untuk menekan brake pad. Jenis ini banyak digunakan pada kendaraan ringan.
• Double Piston (Fixed Caliper)
Pada tipe kedua ini, ada dua piston yang aktif dalam menekan kedua sisi brake pad. Jenis ini memiliki daya pengereman yang lebih kuat tetapi konstruksi caliper jenis double piston lebih rumit. Oleh karena itu, tipe ini banyak digunakan pada offroader dan Big SUV.
7 Komponen Rem Cakram dan Fungsinya
Cara kerja rem cakram pada sistem pengereman terdapat banyak komponen agar kendaraan bisa berhenti melaju. Berikut komponen rem cakram berserta fungsinya yang dapat Anda ketahui sebagai pengemudi kendaraan yaitu:
1. Kaliper Rem
Kaliper adalah komponen rem yang memiliki fungsi untuk melakukan gerakan mekanis ketika terjadi proses penjepitan pada piringan cakram. Khusunya rem cakram, kaliper bekerja ketika menerima tekanan hidraulis yang didapatkan oleh perubahan tekanan minyak rem.
Kaliper rem memiliki dua jenis, tipe kaliper floating bisa ditemukan pada bagian brake support. Tipe ini bisa bergerak ke kiri maupun kanan. Sedangkan tipe kaliper fixed adalah jenis yang menyatu dengan brake support sehingga akan tetap diam dan tidak bisa bergerak.
2. Kampas Rem
Kampas rem memiliki fungsi sebagai komponen untuk menekan piringan cakram sehingga terjadi gesekan yang bisa menghentikan putaran rem cakram. Ketika Anda memilih kampas rem, pastikan bahwa kampas rem yang digunakan memiliki kualitas yang baik.
3. Piringan Cakram
Piringan cakram merupakan komponen utama pada rem cakram yang langsung terhubung dengan roda mobil. Piringan ini bergerak memutar mengikuti putaran roda. Piringan cakram terbuat dari bahan dasar besi sehingga bisa melepaskan panas lebih cepat.
4. Piston Brake
Piston brake berada di dalam kaliper yang memiliki bentuk seperti tabung dan memiliki fungsi untuk mendorong kampas rem dalam menekan piringan cakram. Melalui proses ini, kendaraan yang sedang melaju dapat berkurang secara perlahan dan akan berhenti.
5. Bracket Kaliper
Agar kaliper berada pada letaknya dan tidak berpindah tempat maka membutuhkan bracket sebagai tempat atau dudukan kaliper. Sehingga kaliper tidak akan berpindah tempat ketika sedang digunakan.
6. Brake Fluid
Brake fluid merupakan komponen yang berfungsi sebagai pelumas pada kampas dan juga piringan cakram sehingga bisa menghasilkan daya dorong dalam menekan piringan cakram. Umumnya, brade fluid memiliki volume yang tidak akan berkurang walau digunakan terus-menerus.
7. Master Silinder
Dengan adanya komponen master silinder, gerakan mekanis yang dihasilkan oleh pedal rem akan berubah menjadi tekanan hidraulis. Yang umum digunakan pada mobil di Indonesia ada dua tipe master silinter yaitu tandem dan tunggal.
Tipe tandem adalah master silinder yang memiliki dua piston dan dua outlet hose yang berfungsi untuk memisahkan pengendalian roda di bagian depan dan belakang. Tipe piston ini bekerja dengan baik, apabila salah satu piston tidak berfungsi, maka piston lain tetap melakukan pengereman.
Sedangkan tipe tunggal hanya memiliki satu piston dan satu outlet hose. Meskipun hanya satu, master silinder tipe ini tetap bisa mengendalikan pengereman pada roda dengan baik. Namun, ketika piston tidak berfungsi maka sulit dalam mempengaruhi sistem pengereman
Cara kerja rem cakram memiliki berbagai komponen yang mendukung agar dapat bekerja dengan baik. Informasi tersebut penting diketahui sehingga Anda bisa mengecek dan memahami kondisi rem sedang dalam keadaan baik atau tidak.