Menilik Beragam Contoh Materi Pidato Pendidikan
Pidato tentang pendidikan merupakan jenis pembahasan untuk berpidato yang mudah diterima berbagai kalangan. Pasalnya, materi pidato pendidikan masih menjadi fenomena yang lekat dengan masyarakat, baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan.
Pidato menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia V adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Pengertian lainnya yakni wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Berkaitan dengan materi pidato pendidikan sebagai sumber inspirasi, terdapat banyak contohnya. Untuk memahami masing-masing contoh materi pidato pendidikan, simak ulasan berikut ini.
Materi Pidato Pendidikan
Materi pidato pendidikan pada umumnya disampaikan oleh seorang orator kepada Kepala Dinas Pendidikan beserta jajarannya, Kepala Sekolah dan Guru, Orang Tua atau Wali Murid, Siswa, maupun akademisi dari perguruan tinggi.
Oleh karena itu, pastikan pula materi yang disampaikan dapat diterima dan merupakan isu yang perlu diselesaikan segera karena didengar langsung oleh pihak yang bertanggung jawab.
Isu-isu tersebut dapat beragam sub bahasan. Berkaitan cengan contoh materi pidato pendidikan, simak sederet contoh di bawah ini.
1. Pentingnya Pendidikan
Materi pidato pendidikan yang pertama salah satunya adalah pentingnya pendidikan. Pendidikan menjadi pembahasan yang penting karena masih ada diskriminasi terhadap pendidikan bagi perempuan, pendidikan yang belum menjangkau masyarakat yang terletak di lokasi terpencil dan kesejahteraan bagi guru setempat.
Hal ini penting karena pendidikan menjadi tombak meningkatnya kualitas bangsa dan peradaban masyarakat. Semakin besar peluang pendidikan yang terbuka, semakin besar pula kesempatan sebuah negara untuk maju.
2. Pendidikan Anti Narkoba
Contoh materi pidato pendidikan yang berikutnya adalah tentang narkoba. Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya.
Pemakaian narkoba yang tidak sesuai penggunaan oleh petunjuk dokter akan berdampak pada kesehatan mental jangka panjang bagi penggunanya. Pasalnya, zat-zat tersebut memicu adiksi dan membuat seseorang ketergantungan secara terus menerus.
Jika sudah demikian, maka pengonsumsi akan melakukan berbagai cara untuk memperoleh obat-obatan tersebut. Bahkan tak takut melakukan tindak kejahatan seperti pencurian, perampasan, perampokan, dan pembunuhan.
Siklus ini semakin subur dengan adanya pengedar yang memanfaatkan kondisi tersebut. Para pengedar akan terus menyiapkan narkoba karena dianggap sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan dengan konsumen yang akan selalu membutuhkannya.
