Mencermati Pengendalian Sosial Persuasif serta Cara Lainnya

Destiara Anggita Putri
17 Februari 2023, 13:58
pengendalian sosial persuasif
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/wsj.
Ilustrasi, pengendara motor berdiri di dekat spanduk imbauan yang bertuliskan 'Jangan Mudik' di Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (28/4/2021).

Di dalam kehidupan bermasyarakat, pengendalian sosial perlu diterapkan untuk mencegah penyimpangan sosial sehingga ketertiban sosial tetap terjaga. 

Menurut MZ Lawang, pengendalian sosial adalah semua cara yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk mengembalikan orang yang menyimpang pada garis yang normal atau yang sebenarnya yang diyakini oleh kelompok masyarakat tersebut.

Sementara, menurut Soerjono, pengendalian sosial adalah cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat, sehingga anggota yang ada di dalamnya bertindak sesuai dengan harapan kelompok masyarakat tersebut.

Berdasarkan aspek pelaksanaannya, pengendalian sosial dibagi menjadi empat cara. Salah satunya, adalah pengendalian sosial persuasif.

Pada artikel ini, akan dibahas lebih mendalam mengenai pengendalian sosial persuasif beserta contohnya

Pengendalian Sosial Persuasif
Pengendalian Sosial Persuasif (Pexels)

Pengertian Pengendalian Sosial Persuasif

Pengendalian sosial persuasif biasanya dilakukan dengan tidak menggunakan kekerasan terhadap pelaku pelanggaran melainkan dengan memberikan nasihat, himbauan, serta bimbingan agar tidak melakukan pelanggaran lagi di kemudian hari.

Cara ini biasanya dilakukan di lingkungan masyarakat dalam bentuk lisan atau simbolik yang berbentuk spanduk, psoter, maupun iklan layanan masyarakat yang disebarkan ke anggota masyarakat. 

Beberapa contoh penerapan cara pengendalian sosial ini yaitu

  • Mengajak seorang pengendara bermotor untuk menggunakan helm
  • Pemerintah berusaha menertibkan pedagang kaki lima (PKL), mereka dikumpulkan dan diberi penjelasan bahwa tempat berjualan harus diatur dengan rapi agar tidak mengganggu lalu lintas dan mengganggu pemandangan/kebersihan.

Cara Pengendalian Sosial Lainnya

Tidak hanya pengendalian sosial persuasif, ada tiga cara pengendalian sosial lainnya yang perlu Anda ketahui. Berikut pembahasan lengkapnya di bawah ini. 

1. Pengendalian Sosial Koersif

Pengendalian sosial ini dilakukan dengan menggunakan kekerasan atau paksaan baik secara fisik maupun nonfisik aga pelaku pelanggaran kembali ke norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

Contoh: 

  • Penertiban PKL melalui pembujukan atau bimbingan, setelah para pedagang dikumpulkan dan diberi penjelasan tapi tetap tidak mengindahkan peraturan yang ada, maka pemerintah terpaksa bertindak tegas untuk menertibkan para PKL dengan jalan kekerasan seperti penggusuran.
  • Pelaku pencurian motor mendapat pengeroyokan oleh masyarakat yang berusaha menangkapnya. Kemudian mereka membawa pencuri ke kepolisian untuk dijatuhi hukuman penjara sesuai pelanggarannya.
    • Pembongkaran rumah-rumah kumuh secara paksa yang sebelumnya telah diberitahukan.

2. Pengendalian Sosial Kompulsi

Pengendalian sosial ini dilakukan dengan cara menciptakan suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang negatif.

Contoh:

  • Ada siswa yang tidak mau memakai dasi yang telah ditetapkan sekolah. Agar mereka mematuhinya, maka setiap ada siswa yang tidak memakai dasi maka akan ditegur dan dijelaskan sebab mereka harus memakai dasi.
  • Hukuman bagi siswa yang tidak mengerjakan PR.

3. Pengendalian Sosial Pervasi 

Pengendalian sosial ini dilakukan dengan cara menyampaikan jalan norma atau nilai secara berulang dan terus-menerus. Hal ini dilakukan dengan harapan nilai atau norma tersebut melekat dalam jiwa seseorang sehingga akan terbentuk sikap yang diharapkan. 

Contoh:

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement