Keutamaan Bersedekah Kepada Keluarga dan Kerabat serta Syarat Sedekah

Annisa Fianni Sisma
17 Maret 2023, 10:23
Bersedekah Kepada Keluarga dan Kerabat
Pexels
Ilustrasi, sedekah.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan pahala yang berlipat ganda di setiap ibadah yang dilakukan. Berkaitan dengan sedekah, terdapat kisah sahabat yang bersedekah kepada keluarga dan kerabat.

Sedekah merupakan ibadah yang sangat mudah dilakukan. Sedekah dapat berupa uang, makanan, bahkan sekedar senyuman saja. Seluruh hal yang diberikan akan menjadi berkah jika diberikan secara ikhlas.

Terkadang bersedekah ke orang luar lebih diutamakan daripada ke keluarga sendiri. Padahal, sedekah kepada keluarga dan kerabat lebih diutamakan. Berkaitan dengan hal tersebut, simak kisah sahabat yang bersedekah kepada keluarga dan kerabat berikut ini.

Keutamaan Bersedekah Kepada Keluarga dan Kerabat

Bersedekah Kepada Keluarga dan Kerabat
Bersedekah Kepada Keluarga dan Kerabat (Pexels)
 

Keutamaan bersedekah kepada keluarga terdapat pada hadist Rasulullah SAW yang memiliki lafal dan terjemahan sebagai berikut:


لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ آل عمران: 92

Artinya, “Tidaklah kalian memperoleh pahala yang sempurna (surga) sehingga kalian sedekahkan dari harta yang paling kalian cintai, dan apapun yang kalian sedekahkan, maka sungguh Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahuinya.” (QS Ali Imran: 92). (Al-Mahalli dan As-Suyuthi, Tafsir Jalalain).

Saat itu, Abu Thalhah atau Abu Thalhah Zaid bin Sahl Al-Anshari yang merupakan sahabat Anshar memiliki kebun kurma paling banyak. Ketika mendengar ayat tersebut turun, Abu Thalhah bergegas menghadap Rasulullah SAW untuk menyedekahkan harta terbaik yang paling dicintainya.

Abu Thalhah Zaid bin Sahl Al-Anshari mengatakan, “Wahai Rasulullah, sungguh Allah telah menurunkan kepadamu ayat: ‘Lan tanaalul birra hattaa tunfiquu mimaa tuhibbu,’ sungguh harta yang paling aku sukai adalah kebun Bairaha, dan sungguh kebun Bairaha menjadi sedekah karena Allah Ta'ala. Aku mengharap kebaikan dan simpanan pahalanya di sisi Allah Ta'ala. Karenanya wahai Rasulullah, silakan tentukan pentasarufan kebun itu pada tempat yang Allah perlihatkan kepadamu,”

Bersedekah Kepada Keluarga dan Kerabat
Bersedekah Kepada Keluarga dan Kerabat (Pexels)
 

Ketika Rasulullah SAW melihat semangat dan kesungguhan Abu Thalhah Zaid bin Sahl Al-Anshari untuk memberikan sedekah, Rasulullah SAW pun terkagum dan menjawab:

بَخْ، ذَلِكَ مَالٌ رَابحٌ ، ذَلِكَ مَالٌ رَابحٌ ، وقَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ، وَإنِّي أَرَى أنْ تَجْعَلَهَا فِي الْأَقْرَبِيْنَ

Artinya, “Wah, kebun Bairaha itu adalah harta yang banyak keuntungannya, kebun Bairaha itu adalah harta yang banyak keuntungannya. Sungguh aku telah mendengar ucapanmu, dan sungguh sarankan agar agar kebun itu kau sedekahkan kepada para kerabatmu.” (HR Al-Bukhari Muslim).

Setelah mendengar jawaban tersebut bahwa bersedekah kepada keluarga dan kerabat lebih diutamakan, Abu Thalhah Zaid bin Sahl Al-Anshari melaksanakan hal itu. Ia sangat mencintai kebun kurma Bairaha itu dan langsung menyedekahkan kebun itu kepad akerabat dan anak pamannya.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement