Mengenal Ketentuan dan Keutamaan Puasa Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan ke-9 dalam kalender Hijriah dan setiap umat muslim wajib melaksanakan ibadah puasa. Berkaitan dengan hal itu, menarik membahas keutamaan puasa Ramadhan selengkapnya.
Agar ibadah puasa Ramadhan tepat dilakukan, setiap muslim wajib memahami tata caranya lengkap dan benar. Tujuannya agar ibadah yang dilakukan tidak sia-sia.
Selain itu, umat muslim juga wajib mengetahui keutamaan puasa Ramadhan agar memiliki motivasi yang tinggi dalam menjalankannya. Untuk memahami keutamaan tersebut, simak ketentuan wajibnya puasa Ramadhan dan 3 (tiga) keutamaannya dalam ulasan di bawah ini.
Ketentuan Wajib Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan diwajibkan oleh Allah SWT kepada seluruh umatnya. Hal ini selaras dengan pengertian firman-Nya yakni sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).
Selain itu, ada pula hadist Rasulullah SAW yang berkaitan dengan puasa Ramadhan:
بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ (رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)
Artinya: “Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadhan” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Puasa dilakukan mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Awali puasa dengan niat dan sahur kemudian akhiri puasa dengan berbuka.
Niat puasa wajib dibacakan sebelum melaksanakan puasa Ramadhan. Artinya, seseorang yang akan melakukan puasa Ramadhan dapat berniat mulai dari buka puasa hingga waktu sahur selesai. Sementara itu, niat puasa sunnah dapat dilakukan ketika sedang melaksanakan puasa.
Keutamaan Puasa Ramadhan
Selain mengetahui wajibnya melaksanakan puasa Ramadhan, perlu juga memahami keutamaannya. Berikut beberapa keutamaan puasa Ramadhan tersebut.
1. Derajat Diangkat
Keutamaan puasa Ramadhan yang pertama adalah Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang berpuasa di sisi-Nya. Hal ini selaras dengan hadist yang dikutip Syekh Izzudin dengan bunyi sebagai berikut:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنَ
Artinya: “Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu” (HR Imam Muslim).
Menurut Syekh Izuddin, maksud dari dibukanya pintu surga saat Ramadhan adalah banyak amal ibadah yang menyebabkan dibukanya pintu surga. Kemudian maksud dari ditutupnya pintu neraka adalah sedikit perbuatan maksiat sehingga neraka terkunci. Selanjutnya maksud setan dibelenggu karena saat berpuasa, setan tidak menggoda manusia.
2. Mengendalikan Diri
Keutamaan puasa Ramadhan berikutnya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri. Keutamaan ini juga dapat diperoleh dari ibadah puasa pada umumnya. Ketika mampu mengendalikan diri, maka godaan setan akan terhindar. Rasulullah SAW bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Artinya: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya” (HR Imam Ahmad dan Imam al-Bukhari).
Sumber perbuatan maksiat yang utama adalah hawa nafsu dan menurut Imam Al-Ghazali, bahan bakar nafsu adalah makanan. Oleh karena itu, ketika orang berpuasa, maka konsumsi makanan berkurang dan ia pun mampu menundukkan hawa nafsunya.
3. Pahala yang Berlipat Ganda
Keutamaan puasa Ramadhan yang berikutnya adalah terkait pahala. Penerapan tata cara puasa Ramadhan yang tepat akan membuat puasa sempurna. Setiap amal ibadah akan dibalas sebesar 10 kali lipat dan 700 kali lipat hingga besaran yang dikehendaki oleh Allah SWT.
Namun untuk ibadah puasa, besaran pahala yang diterima oleh orang yang berpuasa di bulan Ramadhan sangatlah besar. Oleh karena itu, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yakni:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Artinya, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya” (HR Muslim) (Hasan al-Musysyat, Is’âfu Ahlil Îmân, h. 34).
Pahala puasa Ramadhan adalah langsung bertemu dengan allah SWT di akhirat nanti tanpa ada penghalang apapun. Level pahala tertinggi adalah langsung berjumpa dengan Allah SWT.
Demikianlah penjelasan mengenai hukum dan keutamaan pusaa Ramadhan. Selanjutnya dapat diketahui puasa Ramadhan adalah ibadah wajib dan puasa memiliki keutamaan yang sangat baik bagi manusia.