Contoh Ceramah tentang Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu menjadi salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, ceramah tentang menuntut ilmu seakan penting demi tersampaikannya keutamaan menuntut ilmu.
Ilmu yang bermanfaat menjadi amal jariyah bagi siapapun yang menyampaikannya. Pasalnya, ilmu bermanfaat membuat orang lain lebih tahu dan memahami sesuatu.
Ilmu terdiri dari beragam cabang. Beberapa diantaranya yakni ilmu agama, ilmu, sosial, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan itu, simak ceramah tentang ilmu dalam ulasan berikut.
Contoh Ceramah tentang Ilmu
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua. Alhamdulillah kita telah diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berkumpul dalam Masjid Al Aqla.
Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah saya menyampaikan ceramah tentang ilmu yang semoga dapat membuka hati kita semua. Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT dan segala kesalahan ada pada diri saya sendiri.
Semoga bapak ibu dan saudara serta adik-adik yang saya banggakan semuanya dapat memperoleh gagasan dari yang saya sampaikan berikut ini dengan jelas. Kami persilakan jika nantinya ada pertanyaan berkaitan dengan gagasan berikut.
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Menuntut ilmu bahkan hendaknya dilakukan dan diperjuangkan sebaik mungkin.
Keutamaan menuntut ilmu dengan belajar bahkan diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda:
اطلبوا العلم ولو بالصين
Artinya : “Tuntutlah ilmu, walau ke negeri China” (Diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman, No. 1612)
اطلب العلم من المهد إلى اللحد
Artinya : “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.”
Dalam hadis singkat tersebut, dapat diketahui menuntut ilmu tidak mengenal batasan tempat maupun usia. Dimanapun dan kapanpun, seorang muslim hendaknya menuntut ilmu sebaik mungkin.
Meskipun lokasinya yang jauh, perjuangkanlah pergi menuntut ilmu. Meskipun usia terlalu muda maupun terlalu tua, tetap aktiflah menuntut ilmu.
Bahkan ada pula penyair yang menyampaikan keutamaan ilmu yakni sebagai berikut:
وفضل وعنوان لكلّ المحامد تعلّم فانّ العلم زين لأهله
من العلم واسبح في بحور الفواءد وكن مستفيدان كل يوم زيادة
Artinya: “Belajarlah, karena ilmu adalah perhiasan bagi pemiliknya, dan keutamaan baginya serta tanda setiap hal yang terpuji. Jadilah kamu orang yang mencari faedah, setiap harinya bertambah ilmu dan berenang di atas lautan faedah.”
Belajar menjadi salah satu langkah menghilangkan kebodohan dalam peradaban manusia. Pelajaran dan ilmu dapat membuat manusia mampu membedakan hal baik dan hal buruk.
Berbeda dengan seorang terpelajar, seorang yang tidak terpelajar cenderung tersesat. Ia tidak akan dapat membedakan hal yang baik dan buruk kecuali hanya pengetahuan umum saja. Padahal insting manusia hendaknya terus diberi pemahaman atau akhirnya hanya akan mengikuti hawa nafsu.
Ilmu hadir seakan sebagai pakaian bagi seseorang. Ilmu membuat orang lebih bermoral dan lebih berpikir dengan bijak. Semakin baik ilmu, semakin banyak ilmu, semakin baik dan bermoral pula kepribadian seseorang.
Warisan berupa ilmu juga merupakan warisan yang luar biasa. Ilmu tidak akan habis, justru terus bertambah karena semakin banyak orang yang mengasah dan menerapkannya, sehingga banyak orang pula yang memberikan sudut pandang baru bagi pemberi ilmu.
Ilmu sebagai warisan juga pernah dibahas oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda yakni sebagai berikut:
“Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Ahmad).
Berdasarkan hadis tersebut, ilmu lebih berharga, lebih tinggi, lebih mulia daripada uang, emas, uang perak. Warisan ilmu yang diambil oleh siapapun itu, maka ia benar-benar seorang yang kaya.
Ada pula ilmu sebagai warisan amal jariyah yang luar biasa. Hal ini selaras dengan hadist Rasulullah SAW yakni sebagai berikut:
“Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur: shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dapat diketahui seorang yang berilmu akan mendapatkan pahala meski telah meninggal. Penyebabnya yakni ilmu tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang lain.
Selain itu, Allah SWT juga berjanji akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu. Berikut lafal dan terjemahan firman Allah SWT yang memuat gagasan tersebut:
“Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11).
Bahkan nilai ilmu yang sangat luar biasa disampaikan dalam kisah seorang pemimpin. Pemimpin yang dipilih haruslah seorang yang berilmu. Allah berfirman:
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إنَّ اللهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوْتَ مَلِكًا ، قَالُوْا أنَّى يَكُوْنُ لَهُ اْلمُلْكَ عَلَيْناَ وَنَحْنُ أَحَقُّ بِاْلمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ اْلمَالِ ، قَالَ إنَّ اللهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِيْ العِلْمِ وَاْلجِسْمِ ، وَاللهُ يُؤْتىَ مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “Nabi Bani Israil mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah, 2 : 247)
Demikian ceramah tentang ilmu yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kekurangan mohon dimaafkan.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh."