Mengenal 5 Keutamaan Puasa Syawal yang Dilaksanakan Pasca Idul Fitri
Setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan, hadir bulan Syawal yang juga disunnahkan untuk berpuasa. Berkaitan dengan itu, menarik membahas keutamaan puasa Syawal yang dilaksanakan tepat setelah Idul Fitri.
Keutamaan puasa Syawal meliputi banyaknya pahala, penyempurnaan ibadah, sebagai tanda bersyukur, dan lain sebagainya. Keutamaan dan keberkahan ini sangat didambakan bagi umat muslim terlebih yang merindukan bulan Ramadan.
Untuk melaksanakannya agar lebih bersemangat dan mengerti hakikatnya, perlu mengetahui sederet keutamaan puasa Syawal. Simak penjelasan mengenai keutamaan puasa Syawal dalam ulasan berikut.
Keutamaan Puasa Syawal yang Dilaksanakan Pasca Idul Fitri
Keutamaan puasa Syawal disampaikan dalam hadis dan firman Allah SWT. Sebagai umat muslim, hendaknya mempelajari tentang ibadah secara keseluruhan termasuk ibadah sunnah puasa Syawal. Berikut sederet keutamaan puasa Syawal tersebut:
1. Pahalanya Seperti Berpuasa Satu Tahun
Rasulullah SAW bersabda bahwa jika seseorang berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan puasa Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa satu tahun. Keutamaan puasa Syawal ini hendaknya menjadi dorongan dan motivasi bagi umat muslim dalam melaksanakan sunnah tersebut. Berikut ini lafal dan terjemahan hadis tersebut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)
2. Tanda Diterimanya Puasa Ramadan
Keutamaan puasa Syawal adalah sebagai salah satu ciri diterimanya amal ibadah puasa Ramadan. Pasalnya, tanda Allah menerima amal kebaikan seseorang adalah orang tersebut akan dianugerahi kemauan untuk berbuat kebaikan setelah itu. Hal ini selaras dengan penjelasan ulama melansir dari nu.or.id:
“Ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya, maka siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian mengikutkannya dengan perbuatan baik lainnya maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama, pun halnya orang yang berbuat baik kemudian mengikutkannya dengan perbuatan buruk maka yang demikian adalah tanda ditolaknya kebaikan yang ia kerjakan.”
3. Sebagai Tanda Syukur Kepada Allah SWT
Keutamaan puasa Syawal yang selanjutnya yakni sebagai tanda syukur seorang muslim kepada Allah SWT atas berkah melimpah di bulan Ramadan. Pasalnya, bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah karena banyak kesempatan berbuat baik dengan pahala yang berlipat ganda seperti zakat, sedekah, shalat tarawih, shalat witir, tahajud, puasa wajib, dan lain sebagainya.
Hal tersebut sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yakni sebagai berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya, “Siapa saja yang berpuasa Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [terjemahan pada riwayat lainnya]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
Oleh sebab itu, atas banyaknya ampunan lain itu maka hendaknya seorang muslim bersyukur dan semakin taat kepada Allah SWT.
4. Menyempurnakan Puasa Ramadan
Keutamaan puasa Syawal yang kedua yakni sebagai tindakan penyempurnaan puasa Ramadan. Puasa Syawal hadir seperti shalat sunnah qabliyah dan ba'diyah yang menyempurnakan ibadah shalat wajib.
Berikut hadis Rasulullah SAW yang menyampaikan hal tersebut:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
Artinya, “Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, ‘Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?’ Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya”. (HR at-Tirmidzi).
Selanjutnya dapat diketahui, ibadah sunnah adalah penyempurna ibadah wajib. Hal ini berlaku pula terhadap ibadah sunnah puasa Syawal setelah bulan Ramadan.
5. Konsistensi Ibadah kepada Allah SWT
Dengan berakhirnya bulan Ramadan, maka bukan berarti ibadah seorang muslim pun selesai. Seorang muslim hendaknya tetap melaksanakan ibadah lain pasca bulan Ramadan dan salah satunya adalah puasa Syawal. Keutamaan puasa Syawal ini juga menjadi bukti keistiqomahan seorang muslim.
Demikian lima keutamaan puasa Syawal yang dilaksanakan setidaknya 6 hari dalam bulan Syawal. Selanjutnya dapat diketahui puasa Syawal sebagai bukti cinta seorang muslim kepada Allah SWT karena mengharapkan ridho-Nya semata. Allah SWT pun akan mencintai hamba-Nya yang senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya.