Mengenal Arti Mimpi Digigit Anjing dalam Agama Islam
Mimpi dapat dialami seseorang dengan berbagai macam kisah, tanda, dan lain sebagainya seperti mimpi digigit anjing. Untuk itu, menarik mengetahui arti mimpi digigit anjing selengkapnya.
Digigit anjing merupakan pengalaman yang menyakitkan dan tak terlupakan jika terjadi di dunia nyata. Jika seseorang mengalami mimpi ini, maka perasaan yang dapat muncul adalah terkejut, gelisah, dan takut.
Perasaan tersebut dapat membuat orang ingin mengetahui arti mimpi digigit anjing dan kaitannya dengan dunia nyata. Agar mampu memahami arti mimpi digigit anjing dengan tepat, menarik membahasnya dari sudut pandang agama Islam.
Arti Mimpi Digigit Anjing dalam Agama Islam
Memahami arti mimpi digigit anjing dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang, salah satunya adalah agama Islam. Dalam Islam, tafsir mimpi diperbolehkan karena merupakan ilmu yang sangat sulit dipelajari.
Dalam agama Islam, arti mimpi digigit anjing cenderung merupakan mimpi yang menakutkan, mengejutkan, menyedihkan, mendebarkan. Kemungkinan besar, mimpi ini datangnya dari setan dan tidak dapat ditafsirkan. Namun, ada pula aspek yang perlu dilihat untuk mengenali mimpi tersebut.
Pada dasarnya mimpi dalam agama Islam ditinjau dari enam hal yakni waktu terjadinya mimpi, sumber mimpi, apakah mimpi membahagiakan atau menakutkan dan menyedihkan, terbesit dalam hatinya, gangguan setan, dan kebiasaan sehari-hari. Keenam aspek tersebut dapat digunakan untuk memahami arti mimpi digigit anjing dalam agama Islam. Berikut penjelasannya:
1. Mimpi yang Baik adalah Kabar Gembira dari Allah dan Mimpi yang Buruk adalah dari Setan
Mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah SWT. Hal ini dapat ditandai ketika seseorang merasa senang, bahagia, dan tenang ketika mimpi tersebut hadir. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Muslim yakni sebagai berikut:
وَالرُّؤْيَا ثَلَاثٌ، الحَسَنَةُ بُشْرَى مِنَ اللَّهِ، وَالرُّؤْيَا يُحَدِّثُ الرَّجُلُ بِهَا نَفْسَهُ، وَالرُّؤْيَا تَحْزِينٌ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلَا يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا وَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ
Artinya: “Mimpi itu ada tiga: (1) mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, (2) mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan (3) mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan shalatlah!” (HR Muslim).
Mimpi yang berikutnya yakni mimpi yang datang dari setan. Berdasarkan hadis di atas, mimpi dari setan adalah mimpi yang menyedihkan, tidak disenangi, membuat gelisah, dan menyebalkan.
Jika seorang muslim mengalami mimpi ini hendaknya tidak diceritakan kepada siapapun. Sebaiknya, seorang muslim tersebut melakukan shalat sunnah dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
2. Mimpi yang Dibawa Ketika Seseorang dalam Keadaan Terjaga
Seperti yang tercantum dalam terjemahan hadis tersebut, mimpi juga dapat berupa ketika seseorang terjaga. Mimpi ini bukan hadir ketika tidur tetapi karena bayang-bayang.
3. Mimpi yang Datang di Waktu Sahur dan Tengah Malam serta Waktu Petang dan Awal Malam
Ada pula mimpi yang datang di waktu sahur dan tengah malam adalah mimpi yang berasal dari Allah. Pasalnya, waktu tersebut adalah waktu seorang muslim dianjurkan beribadah dan waktu itu adalah waktu yang penuh rahmat. Hal ini sesuai dengan penjelasan Ibnu Qayyim al-Jauziah:
وَأَصْدَقُ الرُّؤْيَا: رُؤْيَا الْأَسْحَارِ، فَإِنَّهُ وَقْتُ النُّزُولِ الْإِلَهِيِّ، وَاقْتِرَابِ الرَّحْمَةِ وَالْمَغْفِرَةِ، وَسُكُونِ الشَّيَاطِينِ، وَعَكْسُهُ رُؤْيَا الْعَتْمَةِ، عِنْدَ انْتِشَارِ الشَّيَاطِينِ وَالْأَرْوَاحِ الشَّيْطَانِيَّةِ
Artinya: “Mimpi yang paling benar adalah di waktu sahur, sebab waktu tersebut adalah waktu turunnya (isyarat) ketuhanan, dekat dengan rahmat dan ampunan, serta waktu diamnya setan. Kebalikannya adalah mimpi di waktu petang (awal waktu malam)” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madarij as-Salikin, juz 1, hal. 76).
Berdasarkan penjelasan Ibnu Qayyim al-Jauziah di atas, mimpi yang datang di waktu petang dan di awal malam adalah mimpi yang berasal dari setan. Pasalnya, waktu ini sangat jauh dari waktu yang penuh rahmat Allah SWT dan ketika petang, seorang muslim dilarang tidur.
4. Mimpi dari Kata Hati yang Terbesit Hingga Terbawa Mimpi
Adapun jenis mimpi lain yakni yang terbesit dalam hati seorang muslim dan terbawa dalam mimpi. Mimpi ini dapat menjadi petunjuk maupun tidak berarti sama sekali karena bergantung pada seorang muslim tersebut.
Apabila seorang muslim itu adalah muslim yang taat dan bersungguh-sungguh, maka mimpi itu dapat menjadi petunjuk. Hal inilah yang terjadi kepada para nabi yang memaknai mimpi mereka sebagai petunjuk karena hatinya dekat dengan Allah SWT.
Namun apabila kata hati tersebut adalah dari seorang yang tercela dan gemar bermaksiat, maka mimpi itu tidak ada artinya. Mimpi tersebut juga bukanlah petunjuk.
5. Mimpi Gangguan Setan yang Dianggap Petunjuk
Mimpi lainnya yakni ketika seseorang gemar bermaksiat dan mengalami mimpi yang dikiranya adalah sebuah petunjuk padahal menyesatkan. Contohnya yakni ia bermimpi berbuat maksiat tetapi kemudian ia dipuji dan diangkat menjadi tokoh terhormat. Hal ini pun tidak dapat diartikan dan merupakan tipu daya karena tidak masuk akal.
6. Mimpi yang Merupakan Kebiasaan Sehari-Hari
Ada pula mimpi yang merupakan kebiasaan sehari-hari. Contohnya yakni misalnya ketika seseorang lupa bahwa setiap pukul 12 malam ia akan minum air putih, kemudian dalam mimpinya ia meminum air putih. Mimpi ini tidak dapat ditafsirkan karena kegiatan itu adalah kebiasaannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat mimpi yang tidak dapat ditafsirkan. Gagasan ini sesuai dengan penjelasan Mirqah al-Mafatih Syarh Misykah al-Mashabih:
لَيْسَ كُلُّ مَا يَرَاهُ الْإِنْسَانُ فِي مَنَامِهِ يَكُونُ صَحِيحًا، وَيَجُوزُ تَعْبِيرُهُ، إِنَّمَا الصَّحِيحُ مِنْهَا مَا كَانَ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى يَأْتِيكَ بِهِ مَلَكُ الرُّؤْيَا مِنْ نُسْخَةِ أُمِّ الْكِتَابِ، وَمَا سِوَى ذَلِكَ أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ لَا تَأْوِيلَ لَهَا، نَفْسَهُ فِي ذَلِكَ الْأَمْرِ وَالْعَاشِقُ يَرَى مَعْشُوقَهُ
Artinya: “Tidak semua yang dimimpikan oleh seseorang itu benar dan bisa ditafsirkan. Mimpi yang benar hanyalah mimpi yang berasal dari Allah yang disampaikan padamu lewat malaikat penyampai mimpi yang diambil dari naskah Umm al-Kitab (Dasar Kitab). Selain itu adalah mimpi yang sia-sia yang tidak bisa ditafsirkan” (Mirqah al-Mafatih Syarh Misykah al-Mashabih, juz 7, hal. 2919).
Itulah penjelasan mengenai arti mimpi digigit anjing dan memahami mimpi dalam agama Islam. Selanjutnya dapat diketahui arti mimpi digigit anjing juga perlu ditinjau dari perasaan yang ditimbulkan, kebiasaan sehari-hari atau tidak, terbesit dalam hati atau tidak, dan kapan datangnya mimpi itu.