Cara Menghitung Skala Nonius Jangka Sorong dan Contoh Soalnya
Ada berbagai jenis alat untuk mengukur panjang sebuah benda. Contoh benda untuk mengukur panjang dan lebar yaitu penggaris dan jangka sorong. Selain mengukur panjang benda, jangka sorong bisa dipakai untuk mengukur diameter sebuah benda.
Cara mengukur diameter sebuah benda supaya lebih akurat menggunakan rahang atas. Kamu bisa mengukur diameter kelereng menggunakan jangka sorong. Berikut cara menghitung skala nonius jangka sorong.
Sekilas tentang Jangka Sorong
Seperti penggaris, jangka sorong adalah alat mengukur panjang suatu benda. Fungsi lain jangka sorong yaitu mengukur diameter luar, dalam, dan kedalaman suatu benda. Tetapi jangka sorong terbatas hanya bisa mengukur suatu benda dengan panjang maksimal 20 cm.
Jangka sorong punya tingkat ketelitian lebih tinggi yaitu 0,01 cm dengan skala terkecil 0,01 cm atau 0,1 mm. Sementara, penggaris tingkat ketelitian mencapai 0,1 cm, dengan skala terkecil 0,1 cm atau 1 mm. Contoh benda yang bisa diukur jangka sorong, antara lain cincin, tutup botol, kelereng, silinder, dan gelas.
Jangka sorong ditemukan oleh ilmuwan matematika asal Perancis, bernama Pierre Vernier tahun 1931. Dahulu jangka sorong dipakai untuk keperluan laboratorium dan pabrik manufaktur. Jangka sorong dipakai untuk quality control (QC) pengukuran.
Secara umum, jangka sorong memiliki beberapa fungsi, yakni mengukur ketebalan atau diameter luar, mengukur rongga atau diameter bagian dalam, serta mengukur kedalaman suatu benda.
Jangka sorong terdiri dari rahang atap tetap yang tidak bisa digeser dan rahang geser atas bisa digeser menyesuaikan ukuran benda. Rahang untuk mengukur diameter dalam, contohnya cincin dan kelereng.
Sementara, rahang luar terdiri dari rahang tetap dan geser. Fungsinya mengukur diameter panjang, lebar, dan luar suatu benda, misalnya digunakan untuk mengukur lebar balok kayu.
Adapun, bagian jangka sorong berbentuk tangkai berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda. Misalnya, untuk mengukur silinder atau kedalaman gelas.
Ada juga skala utama yang berfungsi menyatakan hasil ukuran dengan cm sebagai satuannya. Skala nonius dipakai untuk menambahkan tingkat akurasi pengukuran dalam mm. Fungsi baut pengunci sebagai penahan atau mengunci objek supaya tidak mudah bergeser ketika diukur.
Cara Membaca Jangka Sorong
Setelah mengetahui bagian jangka sorong dan fungsinya, kita perlu mempelajari cara membaca jangka sorong. Ketika mengukur benda, buka pengunci rahang. Taruh benda di antara rahang jangka bawah dan atas, sampai kedua rahang menyentuh benda. Langkah terakhir adalah mengunci rahang menggunakan pengunci untuk membaca skala yang tertera pada jangka sorong.
- Terdapat dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama bernilai cm dan skala nonius bernilai 1/10 mm.
- Perhatikan skala utama jangka sorong. Hasil pengukuran skala utama adalah angka sebelum garis nol angka nonius.
- Berdasarkan gambar tersebut, skala utama ditunjukkan angka 2, maka skala utamanya adalah 2,0.
- Kemudian perhatikan skala nonius di bagian bawah skala utama. Hasil pengukuran skala nonius adalah garis skala nonius yang berhimpitan dengan skala utama. Dari gambar tersebut, skala yang berhimpitan ditunjukkan oleh angka 2. Artinya skala noniusnya adalah 2.
- Jumlahkan hasil ukur skala utama dan skala nonius untuk mendapatkan hasil pengukuran panjang benda.
Cara Menghitung Skala Nonius Jangka Sorong
Hasil pengukuran = skala utama + (skala nonius x 0,01) cm
Hasil pengukuran = 2 + (2 x 0,01)
= 2 + 0,02
= 2,02 cm
Jadi, hasil pengukuran lebar balok menggunakan jangka sorong adalah 2,02 cm.
Contoh Soal jangka Sorong
1. Diketahui gambar dibawah ini menggunakan pengukuran jangka sorong. Tentukan hasil pengukuran dalam cm.
Skala Utama = 10 cm
Skala Nonius = 0.2 mm = 0.02 cm
Hasil Pengukuran = 10 + 0.02 = 10.02 cm
2. Gambar dibawah ini adalah hasil pengukuran sebuah pensil memakai jangka sorong. Berapa panjang pensil tersebut dalam cm?
Skala Utama = 10.9 cm
Skala Nonius = 0 mm
Hasil Pengukuran = 10.9 cm
3. Diketahui hasil pembacaan dari alat ukur jangka sorong. Tentukan nilai ukur dari hasil pembacaan dalam mm.
Skala utama = 3.1 cm = 31 mm
Skala nonius = 0.9 mm
Hasil Pengukuran = 31 + 0.9 = 31.9 mm