7 Senjata Tradisional Bali, dari Keris hingga Panambad
Bali dikenal memiliki budaya yang sangat kuat, baik sebagai identitas atau nilai-nilai yang masih dipegang teguh oleh masyarakatnya hingga sekarang. Hal ini, dibuktikan dengan banyaknya kekayaan budaya Bali yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Salah satunya adalah keberadaan senjata tradisional Bali. Dalam buku Senjata Tradisional Daerah Bali (1993), masyarakat Bali meyakini senjata tradisional digunakan untuk penjaga diri. Terutama senjata jenis pusaka yang dianggap bertuah atau berkekuatan gaib.
Ragam Senjata Tradisional Bali
Menurut kepercayaan masyarakat Bali proses pembuatan senjata tradisional di Bali menggunakan duasa atau hari baik. Terutama untuk senjata yang dipakai sebagai pelengkap upacara di pura yang tergolong kelengkapan upacara Dewa Yadnya maupun untuk kelengkapan upacara Manusia Yadnya.
Misalnya dalam upacara penobatan raja, upacara perkawinan, upacara potong gigi dan sebagainya. Berikut tujuh senjata tradisional Bali dan fungsinya.
1. Keris Tayuhan
Keris Bali disebut dengan Keris Tayuhan. Secara umum, Keris Tayuhan sama dengan keris Jawa baik dari segi bentuk maupun dari segi fungsinya.
Keris Tayuhan dianggap berasal dari budaya Kerajaan Majapahit, dan memiliki nilai-nilai sakral yang masih diyakini hingga saat ini. Masyarakat Bali menilai Keris Tayuhan sebagai simbol serta identitas diri.
Hal ini tampak dari perlakuan terhadap keris yang sangat istimewa. Secara fungsi, Keris Tayuhan dianggap sebagai sarana pelindung diri, terutama dalam situasi genting seperti peperangan.
Di masa modern, Keris Tayuhan tetap menjadi benda pusaka. Namun, dilengkapi dengan berbagai hiasan pada bagian sarung maupun gagangnya.
2. Kandik Bali
Senjata tradisional Bali berikutnya adalah Kandik. Dalam bahasa Bali kandik serupa dengan berarti kapak.
Kandik berbentuk kapak besi bermata satu dengan gagang yang panjang, tebal, dan kokoh. Dalam mitologi Bali, Kandik merupakan simbol dari Ayudha Dewata atau senjata para dewa.
Mitologi ini berasal dari agama Hindu yang masih dipegang teguh masyarakat Bali. Salah satu dewa yang menggunakan Kandik ini adalah Ganesha, yang dipercaya sebagai dewa ilmu pengetahuan.
Ganesha memiliki nama lain Ekadanta (bertaring satu) merujuk pada kepercayaan Hindu yang berkaitan dengan kandik. Kandik sebagai perkakas utama masyarakat Bali didukung oleh bukti arkeologi berupa penemuan kapak batu dari masa paleolitikum.
Sementara kandik pusaka adalah kapak besi atau perunggu berukir dengan gagang dari besi pula. Ujung dari kandik seperti ujung tombak yang runcing, sedangkan ujung tombak lainnya diukir membentuk bulatan.
Kandik tersebut memiliki warna emas yang kemilau.
3. Trisula
Trisula juga menjadi salah satu senjata tradisional Bali. Ada yang menyebut senjata ini dengan nama Serampang atau dalam Sansekerta Trishul.
Trisula Bali berwujud tombak yang memiliki tiga mata. Hal ini membuat senjata tersebut juga dimaknai sebagai 3 tombak.
Sama seperti Kandik, Trisula juga merupakan senjata yang berasal dari mitologi masyarakat Bali. Konon Trisula merupakan senjata Dewa Siwa, satu dari Trimurti yang disembah oleh pemeluk agama Hindu.
4. Tiuk
Senjata tradisional Tiuk berbentuk seperti pisau atau belati. Tiuk termasuk senjata jenis tikam yang bentuknya pendek. Namun, masyarakat Bali menggunakan Tiuk bukan untuk perkelahian. Sebaliknya, Tiuk lazim digunakan wanita Bali untuk memasak, membuat sesaji, maupun keperluan lainnya.
5. Arit
Berbentuk seperti bulan sabit setengah lingkaran, Arit memiliki bentuk yang sama dengan Arit Madura. Dibuat dengan menggunakan baja yang kuat, Arit memiliki bentuk yang sederhana namun sangat berbahaya.
Senjata tradisional ini dulunya smepat menjadi senjata perang bagi masyarakat Bali. Karena bentuknya yang kokoh dan menakutkan, Arit menjadi salah satu senjata tradisional andalan bagi para prajurit kerajaan pada masa itu.
6. Taji (Tajen)
Taji merupakan senjata tradisional Bali yang biasanya digunakan sebagai senjata utama untuk sabung ayam. Biasanya, Taji diikatkan pada kaki ayam sebagai senjata ketika sabung ayam.
Selain itu, Taji juga kerap digunakan dalam ritual spiritual tradisional yang mengharuskan adanya ritual menumpahkan darah hewan dari rumah jagal. Taji digunakan untuk menyembelih hewan tersebut.
Hingga kini, Taji dan budaya sabung ayam masih erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat di Bali.
7. Panambad
Panambad merupakan salah satu senjata tradisional khas Bali yang memiliki berbagai keunggulan sesuai kebutuhan. Bentuknya yang sederhana, Panambad tampak menyerupai seperti pisau.
Bedanya, panjang bilah pisau Panambad lebih panjang dibandingkan dari pisau modern biasanya. Bagian gagangnya sendiri terbuat dari kayu dan sangat mudah untuk ditemukan.
Hingga saat ini, Panambad masih sering digunakan oleh masyarakat Bali di semua kalangan. Diketahui, Panambad bukanlah senjata tradisional yang ditujukan untuk berperang.
Memiliki bentuk seperti pisau, senjata tradisional ini digunakan masyarakat setempat untuk membersihkan rumput di lereng-lereng sawah (Garengan).